Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

5 Jenis Manusia Versi Cak Nun

Ada 5 kategori hukum dalam fiqih.

  1. Wajib
  2. Sunnah
  3. Mubah
  4. Makruh
  5. Haram

Emha Ainun Najib atau yang biasa dipanggil Cak Nun seorang tokoh intelektual muslim Indonesia, mengkategorikan jenis manusia seperti kategori hukum tersebut. Jadi, ada 5 kategori manusia versi Cak Nun :

  1. Manusia Wajib
  2. Manusia Sunnah
  3. Manusia Mubah
  4. Manusia Makruh
  5. Manusia Haram

Manusia Wajib adalah manusia yang sangat penting kehadirannya.  Jika dia tidak ada, maka rusaklah kondisi. Kebaikan yang dibawa orang tersebut sangat besar. Kontribusinya sangat dirasakan oleh sekitarnya. Tidak peduli siapapun itu, baik kawan maupun lawan, tetap saja merasakan kebaikannya dari kehadirannya.

Baca Juga : Buka Dulu Topengmu!

Manusia Sunnah adalah kategori selanjutnya. Dia yang membawa kebaikan di sekitarnya, kontribusinya juga tidak sedikit. Namun berbeda dengan manusia wajib, kepergian manusia sunnah tidak dipermasalahkan. Karena masih ada orang-orang yang bisa menggantikannya.

Kateogori manusia selanjutnya adalah manusia mubah. Kehadiran maupun ketidakhadiran manusia mubah tidaklah ada bedanya. Kehadirannya tidak ditunggu. Kepergiannya pun tidak dihalangi. Mungkin manusia yang cukup merana adalah manusia kategori ini. Karena ada dan perginya tidak penting. Bahkan hidup atau matinya orang ini tidak berpengaruh apa-apa.

Emha Ainun Najib (Cak Nun)

Manusia Makruh juga ada. Mungkin bisa dikatakan hanya segaris bedanya dengan manusia mubah. Manusia dalam kategori ini, jika datang tidak masalah. Namun, jika pergi, itu lebih baik. Begitulah yang dirasakan oleh sekitarnya terhadap orang ini. Karena saat dia ada, potensi merepotkan itu ada. Jadi ketika dia ada, tidak ada perubahan. Namun jika dia tidak ada, suasana sekitar menjadi lebih baik.

Kategori terakhir adalah yang paling seram: Manusia Haram.

Baca Juga : Dibanting Ekspektasi

Ya, seram. Itu karena kepergiannya sangat diidam-idamkan oleh manusia sekitarnya. Itu karena sikapnya yang dzalim dan gemar menyakiti sesamanya. Kepergiannya membahagiakan, kedatangannya menyebalkan. Na’udzubillahi min dzalik.

Lalu, pertanyaan penting saat ini adalah: di kategori manakah kita saat ini?

Ini hanya bisa terjawab setelah kita merenung dengan disertai kejujuran diri.

Selamat merenung!

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: