Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Apakah Sikap Saya Sudah Tepat?

Kalau dipikir-pikir, perjalanan hidup ini bagaikan pesawat terbang. Dia harus bersikap bagaimana dalam setiap kondisi.

Kadang harus miring ke kanan, kadang harus miring ke kiri, kadang juga lurus. Dia harus selalu mengatur posisi tubuhnya terkait apapun yang dihadapi.

Pun bila ternyata harus menghadapi turbulensi. Bagaimana posisi tubuhnya ketika melewati turbulensi ini, bukanlah perkara kenyamanan. Tapi ini adalah perkara tujuan, kondisi, dan tentu saja keinginan agar selalu selamat selama penerbangan dan juga mulus dalam pendaratan.

Itulah sikap!

Dalam hal ini, sikap adalah memposisikan tubuh pesawat dalam menghadapi apapun situasinya,

Manusia pun begitu adanya. Adakah kehidupan yang tidak diselimuti masalah? Never! Tidak akan pernah ada.

Oleh karenanya, kekuatan sikap kita akan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Apapun yang disajikan Tuhan kepada kita, setidaknya ada dua sudut pandang: bersyukur atau tidak.

Ketika Tuhan menyajikan hujan, misalnya. Apa yang ada di sikap kita akan memberikan dampak selanjutnya. Pertama, jika kita merutuki hujan karena tidak bisa keluar rumah, berisik akan suara rintiknya, dan lain sebagainya, maka kebahagiaan tidak akan kita capai pada masa itu. Namun sebaliknya, jika kita berdiam dan mencoba menikmati suara rintik hujan bagaikan harmoni yang menentramkan hati, tentu kebahagiaan akan hadir.

Tapi, tunggu dulu…. Ada sebuah masalah yang sering terjadi. Seringkali hati ini bertanya-tanya : apakah sikap saya sudah tepat?

Baca Juga : Terima kasih, Diri..

Kembali lagi kepada tujuan bersikap: Bahagia.

Kalau boleh penulis mengatakan, bahwa Bahagia adalah sebuah variable yang bersifat relatif. Tentu ini tentang bahagia ketika di dunia ya, bukan di alam lain!

Jadi, Bahagia itu banyak versinya. Tiap individu bahkan mempunyai versi Bahagia sendiri-sendiri.

Namun, secara umum, ada tanda besar bahwa sikap Anda sudah memenuhi tujuan Bahagia. Yaitu jika sikap yang Anda ambil membuat hati Anda tenang bahkan stabil, maka sikap Anda sudah memenuhi tujuan kebahagiaan Anda.

Bahagia akan membuat senyum Anda lebih sering hadir karena perasaan gembira yang timbul dari kedamaian hati.

Jadi, jika Anda hidup penuh dengan keraguan, tentu Anda akan jauh dari rasa Bahagia, bukan?!

Maka duduklah dulu, diamlah sejenak, tutup mata dan dengarkan suara hati. Tetapkan sudut pandang mana yang membuat Anda damai. Lalu tentukanlah sikap dengan pertimbangan kondisi, tujuan dan keinginan hati.

Dan jangan lupa, selalu hormati sikap orang lain walaupun sikap mereka berbeda. Karena ingat, versi Bahagia tiap individu itu berbeda.

Selamat berbahagia!

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: