Oleh : Maryam Smeer
Masa pandemi membuat banyak orang jadi lebih akrab dengan kata “virus”. Makhluk mungil yang mengakibatkan ketidakstabilan kondisi tubuh, bahkan bisa membahayakan, hingga menyebabkan kematian bagi inang tempat makhluk tersebut bernaung.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), virus adalah mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron; penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies.
Namun dalam hal umum, virus juga bisa menjadi istilah yang menunjukkan perusak suatu tatanan. Dalam dunia komputer misalnya, istilah virus telah lama dikenal. Namun menurut saya, virus dalam hal ini lebih mendekati pada kata sifat.
Baca Juga : #IndonesiaTerserah dan Tobat
Mari kita membahas sedikit tentang virus komputer. Namun sebelumnya kita berkenalan dulu dengan komputer dan aplikasinya.
Komputer adalah alat yang digunakan untuk memproses data. Proses pengolahan data tersebut menggunakan aplikasi. Tiap aplikasi dibuat oleh para programmer dengan tujuan tertentu. Aplikasi dibuat dengan kemampuan dan fitur yang menyokong tujuan pembuatannya.
Virus sebenarnya adalah sebuah aplikasi. Dia dibuat untuk tujuan tertentu. Bermacam tujuan ingin diwujudkan oleh pembuatnya. Bisa jadi iseng untuk kepuasan pribadi, agar antivirus yang dijualnya laku, atau yang lain. Wallahu a’lam.
Di sisi lain, bila melihat aktivitasnya, virus bisa berbentuk manusia. Yakni saat manusia beraktivitas merusak. Merusak tatanan masyarakat, sistem lingkungan, perekonomian, dan lain-lain.
Tujuan manusia dalam merusak pun bermacam-macam. Untuk kepuasan pribadi atau kepentingan bisnis. Sistem sengaja dirusak, agar pelaku bisnis dapat menjual produk yang menjadi solusinya.
Jadi, ada satu hal yang perlu kita khawatirkan. Apakah kita telah menjadi virus tanpa kita sadari?
Mari kita berkaca agar tak terlambat menyadarinya.

Terkait
Menemukan Keseimbangan Lewat Digital Detox
Hewan Bukan Aksesori Belaka!
Rumus Tekanan (Hidup)