Lomba Menulis Corona : 10
Oleh : Mahbub Junaedi
Merebaklah Wabah Virus Corona atau yang juga dikenal sebagai Covid-19. Membuat terhenyak batin kita. Kejadian Luar Biasa menggemparkan ke seluruh dunia. Wabah telah mematikan sendi-sendi kehidupan manusia. Makhluk Allah yang tak terlihat dengan mata telanjang menghenyakkan batin kita agar bermawas diri. Ada kekuatan yang dikendalikan Allah terhadap makhluk super kecil ini. Yang mampu membuat manusia kehilangan daya. Para makhluk mencari tempat hinggap untuk tumbuh kembang begitu melesat. Sekumpul manusia sebagai perantara virus untuk bermigrasi dan bersemayam. Sumber parasit yang memporak porandakan seluruh sendi kehidupan manusia. Mengurai organ tubuh dan memperdaya jalan hidup manusia. Menjadikan organ sebagai koloni, Organ tubuh menjadi rusak dan sakit. Manusia pun bergelimpangan menahan nyeri yang sangat. Karena organ tak berfungsi normal. Pada akhirnya menemui ajal karena daya tangkal tubuh yang tidak kuat menyerang virus-virus.
Viruspun bermutasi, dari menular dengan perantaraan droplet
dan kontak tubuh, kemudian mampu hidup melayang-layang di udara. Airborne
adalah julukan yang tepat. Daya tahan hidup virus di udara bisa
berlangsung selama lebih dari satu jam.
Waktu yang rentan, berpeluang menular atau hinggap pada manusia. Sungguh serangan yang membuat
manusia semakin terkuras dan harus menggandakan pertahanan. Kita kehabisan
masker, alat-alat dan perlengkapan medis, hingga virus hinggap dan terhirup
nafas kita. Keadaan terus saja memburuk, apalagi sudah menyangkut kestabilan
negara dan wibawa di dunia internasional. Wabah
hampir menyebar di setiap negara di bumi ini. Kita dihadapkan pada
kesigapan, menahan dan membasmi. Mencegah virus menular, mengurangi gejala dan meminimalisir korban
yang terkapar dan mati.
Kita tercekam, kita rasakan rintihan dari serangan yang masif ini. Tiada
pandang bulu, serangan bebas kemana arahnya. Memicu kecemasan yang berpotensi kekacauan. Hal yang tak
diinginkan. Negara tergerus, terkuras untuk memutus mata rantai kehidupan virus
ini. Berbagai upaya dilakukan dengan membatasi ruang gerak warga. Salah satunya
donasi dari contributor kemanusiaan, donator yang tanggap dan peduli, kaum
dermawan yang tanpa pamrih. Semua upaya dikerahkan meutus mata rantai kehidupan
virus.
Baca Juga: Corona Makin Merona
Segala yang menyangkut urusan keperluan hidup khalayak. Hanya dilakukan di
rumah, kerja di rumah, sekolah di rumah
dan ibadah juga di rumah. Semua yang sudah diagendakan harus ditunda dalam
waktu sampai entah. Kita tidak tahu kapan keadaan akan pulih kembali. Bisa
sebentar dan bisa juga lama. Tindakan prefentif sudah didengungkan. Budaya disiplin
ditegakkan. Sebagai pembentuk sikap hidup teratur. Kita tegakkan pola hidup Disiplin
terhadap diri sendiri, keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Dengan
mematuhi anjuran dari Ulil Amri dan Ulama. Drama yang mengiris hati terhadap orang yang
terjangkit. Antisipasi yang dilakukan juga bukan hal main-main. Tindakan para
pemangku cenderung ekstrim karena menyangkut keamanan kita bersama.
Hal yang sama, kondisi menuju pada perkembangan yang mengkhawatirkan. Virus
Corona yang hinggap pada kita, belum tentu kita rasakan pada awal. Work From
Home dan Learn From Home. Virus itu akan melakukan penetrasi dan
akan dirasakan nanti pada awal Bulan April. Mohon mulai dari sekarang kita
menjaga diri, memberikan proteksi lebih berlapis terhadap tubuh kita, dengan
cara menghindari kontak sosial atau Social Distance. Sekali lagi idak
bepergian dan selalu menambah asupan makanan yang bergizi yang banyak
mengandung antioksidan dan penangkal penyakit.
Perbandingan per negeri yang merujuk angka-angka penularan. Yang berimbas pada jumlah kematian yang berbeda-beda. Tergantung dari antisipasi dan sikap warga. Kemajuan tingkat negara dan cadangan devisa yang melimpah diakui menunjang tindakan, guna memenuhi fasilitas, peralatan dan kelengkapan yang maksimal. Namun negeri Indonesia baru terjangkit dan bisa belajar dari negeri sana yang sudah terjangkit terlebih dahulu. Berbicara tentang keteledoran tidak akan menyelesaikan masalah. KIta harus fokus dan saling bahu-membahu, bekerja sama dan saling bersinergi, sebagai pemutus mata rantai keberlangsungan hidup virus.
Kita hanya bisa berusaha dan berharap melalui amal dan doa kita. Perkara mati
itu urusan Allah. Kita tak tahu keadaan ke depan akan seperti apa. Kematian
bisa menimpa siapa saja sesuai dengan garis takdirNya. Harapan kita akan
semakin membaik dan Virus Corona akan sirna dengan sendirinya, sejalan
kesadaran dan keimanan manusia yang semakin meningkat.Tetaplah sesuai dengan
kerangka upaya pencegahan sebagai bentuk ikhtiar kita. Kejadian ini boleh jadi
suatu peringatan bagi kita semua. Semoga kita selalu dalam tuntunan, bimbingan
dan lindunganNya, aamiin.
[thumbs-rating-buttons]
Mantap Kang Mahbud.
Tulisan yang menginspirasi kita untuk tetap bersatu mengalahkan korona. Mantab.
Mantap, inspiratif