Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Memanfaatkan Media Sosial Untuk Hal yang Positif

Sosial media dalam sisi positif

Oleh : Mahbub Junaedi

Kemudahan demi kemudahan yang kita nikmati sudah menjurus pada kemanjaan yang berlebihan. Orang bebas mengutarakan pendapatnya tanpa hambatan.

Kita menjumpai postingan-postingan tanpa disaring. Postingan yang diunggah lebih banyak sebagai ajang curhat. Orang akan cenderung dengan gampangnya misuh daripada menasihati diri sendiri atau berbagi hal yang bermanfaat.

Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa orang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Begitu juga saat kita memosting tulisan atau gambar bisa, upayakan untuk memberi pencerahan.

Kebaikan akan berbuah kebaikan. Tidak ada yang keliru saat kita meluahkan perasaan di media sosial apa pun. Adalah hak asasi yang tidak bisa diganggu gugat. Namun ingatlah bahwa unggahan mencerminkan pribadi kita yang sebenarnya.

Alangkah bijaknya jika curahan hati disusun dalam bentuk tulisan yang menarik dan merangsang orang untuk membacanya. Jangan sampai yang kita baca selalu berupa keluhan-keluhan yang dibumbui kemarahan, caci maki, mengeluh, menyalahkan Tuhan dan orang lain.

Jika mau bersabar dan bijak dalam mengolah batin dan pikiran, unggahan akan menjadi tulisan yang menarik. Setiap yang kita ungkap menjadi sumber inspirasi bagi pembaca yang lain. Empati, dorongan bahkan nasihat yang mengarah pada solusi untuk mengatasi segala permasalahan.

Unggahan seperti itulah yang membuat kita seperti menemukan satu titik cahaya terang di gelapnya pikiran dan hati. Secara bertahap, unggahan tersebut akan mengurai benang kusut sebelum semakin kusut.

Hal-hal lain yang menyertai suatu tulisan menjadi menarik adalah pikiran menjadi terasah, menulis secara konstruktif, terstruktur dan disiplin dengan waktu.

Berikan kesempatan lebih banyak untuk menuliskan semua yang ada di benak. Paparan secara teratur akan membatasi dan membendung gerak dan pikiran negatif, tidak memberi kesempatan sedikit pun terhadap kemungkinan terpuruknya kehidupan kita

Baca Juga : Kendali Media Sosial adalah Diri Sendiri

Unggahan negatif merupakan sesuatu yang merugikan, sia-sia dan merusak tatanan dalam berkehidupan pribadi dan sosial. Menulislah hanya untuk memberi nilai positif dan memperbaiki suatu keadaan. Optimalisasi tulisan agar mengandung lebih banyak manfaat daripada mudharat.

Dalam setiap lini kehidupan, jangan memberi kesempatan pikiran negatif dan godaan yang melencengkan alur hidup. Tatkala hampir tergelincir, berusahalah sadar dan membangkitkan diri untuk meluruskan niat.

Kegagalan bukan dinikmati dengan keluh kesah dan perbuatan nekad yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Terus mengasah diri dengan ilmu pengetahuan dan agama, menjaga keseimbangan diantara keduanya agar selaras dan harmonis sehingga menjadi ladang amal yang mengalir terus.

Kita adalah manusia yang dianugerahi menikmati zaman millenial yang ditandai dengan perubahan yang drastis. Suatu lonjakan prestasi manusia yang sedang bergerak terus menuju perubahan-perubahan yang tak terbayangkan pada masa-masa silam.

Hal ini membuat manusia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Perubahan-perubahan ini harus membuat kita jeli untuk mengantisipasi ekses negatif yang ditimbulkannya, lalu memanfaatkan seluas-luasnya untuk membangun hidup secara lebih baik, yang elegan dan meningkatkan kualitas pribadi dan orang-orang yang kita sayangi menjadi lebih unggul, sukses dalam prestasi, pekerjaan dan kesejahteraan.

Kita sedang terus bergerak, berproses pada dunia yang tidak tahu akan seperti apa ke depannya. Persiapkan menghadapi gejala perubahan yang tak terduga, minimal sudah terbekali dengan selalu berproses dan tidak boleh lengah jika tidak ingin tergilas waktu dan keadaan.

Peran agama dalam mengimbangi lonjakan ilmu pengetahuan akan selalu relevan menjadi pioner keseimbangan hidup manusia. Pada akhirnya, agama menjadi pegangan yang sangat kuat dan tidak boleh diabaikan karena merupakan tujuan akhir dari kehidupan yang fana ini. Keduanya harus seimbang dan berpasangan seperti yin yang, pemahaman spiritual dan material.

Kedua unsur ini saling menunjang yang akan kembali pada muasalnya pada Yang Empunya jagat raya alam semesta ini

Bumiayu, 13062020

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: