Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Jangan Biarkan Muslimah Dinikahi Orang Lain

Muslimah by orangramai

Di salah satu grup yang sesekali saya buka, terjadi diskusi keabsahan pernikahan beda agama.

Tentang perempuan muslimah dinikahi lelaki bukan muslim, walau ia ahlil kitab sekalipun, sudah jelas haram!

Seorang kawan memberikan contoh tentang pernikahan Nurul Arifin dengan orang bukan Islam. Saya juga baru tahu, ini bahwa doi suaminya tidak seiman.

Lumayan juga ustadz-ustadz kita mengikuti infotainment.

Sedang pernikahan Jamal Mirdad dengan Lidya Kandow masih ada celah-celah kebolehannya. Katanya.

Membaca itu, spontan saya memberikan komentar: Selamatkan Nurul Arifin. Rebut kembali Asmirandah!

Tapi seseorang menimpali, “Ngapain ngurusi Nurul Arifin. Biarkan saja Asmirandah. Lha akhwat kita aja masih banyak, kok.”

Diskusi terus gayeng. Khas para ustadz yang pada berisik kasak kusuk, tapi gak berani kawin lagi.

Akhwat kita memang masih banyak. Ini orang-orang masih terbawa sebutan lama, para perempuan itu disebut akhwat. Memang masih banyak, baik yang sudah janda atau yang masih gadis.

Tentu mereka yang lebih berhak diurusi daripada Nurul Arifin atau Asmirandah.

Begitu juga para lelaki kita, walau sampai sekarang menikahi perempuan Kristen, -yang oleh sebagian lainnya disebut ahlil kitab, terjadi khilaf. Tetap saja, sebaiknya, jauh lebih baik menikahi muslimah yang sudah jelas keimanannya.

Saya ulangi lagi, jumlah perempuan begitu banyak. Baik yang masih gadis ataupun sudah janda.

Ada kejadian, seorang lelaki baik-baik, taat beribadah dan keturuan orang mulia, menikahi perempuan muallaf. Perempuan ini masuk Islam karena ingin menikah dengannya.

Setelah pernikahan terlaksana, awalnya tidak ada masalah. Semua berjalan sebagaimana mestinya. Mereka pun dikarunia seorang anak laki-laki.

Masalah mulai muncul setelah anak mereka lahir. Masalah tidak bisa diselesaikan, hingga akhirnya mereka bercerai.

Baca Juga : Lisanul Fujjar

Setelah bercerai, si anak ikut ibunya. Celakanya, sang ibu murtad. Ia kembali ke agama sebelumnya.

Lebih celaka lagi -naudzu billah, sang anak akhirnya ikut agama ibunya. Hingga kini anak tersebut sudah dewasa. Ia tetap dengan keyakinan yang dianut ibunya.

Ayah dan keluarganya panik. Mereka berusaha meng-islamkan anak ini. Tapi sia-sia. Anak ini terus bersikukuh dengan agama yang diikuti dari ibunya.

Demikian, Sodara. Silakan anda menikah, tapi nikahilah perempuan muslimah yang masih banyak jumlahnya. Sila milih janda atau gadis.

Anda yang masih jomblo, bersegeralah. Yang sudah beristri, kalau mau nikah lagi, itu pun baik. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: