Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Relasi Dunia Akherat

relasi dunia akhirat by orangramai

Kulitnya hitam, wajahnya tak cantik.  Saya pun tak menemukan riwayat siapa namanya. Tak saya dapati juga apakah ia bersuami atau tidak. Tapi Rasulullah Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallama begitu memperhatikannya. Hingga tiadanya mengundang tanya Baginda, “Kemana perempuan yang biasa menyapu di masjid ini?” tanya Rasulullah.

Mendapat pertanyaan Rasulullah tersebut, para sahabat memberitahu bahwa perempuan itu sudah meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Rasulullah kaget, “Kenapa kalian tidak memberitahu saya?” tanya Baginda dengan suara yang cukup tinggi. 

Semua berpandangan. Para sahabat seperti mendapati satu alasan yang jika itu disampaikan kepada Rasulullah, justru akan mengundang marah beliau. Kiranya para sahabat menganggap bahwa kematian perempuan tersebut bukanlah informasi penting yang harus disampaikan kepada Rasulullah.

Tak jua ada yang menjawab. Rasulullah berdiri, “Sekarang tunjukkan kepadaku di mana kuburannya? Aku akan mendatanginya!” 

Para sahabat pun bergegas. Semua yang berada di masjid mengikuti Rasulullah menuju makam perempuan tersebut. Sesampainya di sana, Rasulullah melakukan shalat ghaib. Baginda mendoakan perempuan tersebut. Tak hanya perempuan itu yang didoakan, tapi semua penghuni kubur lainnya yang ada di pemakaman tersebut. 

Baca Juga : Mencari Hikmah di Balik Corona

Seusai berdoa, Rasulullah menoleh kepada para sahabatnya. “Sesungguhnya kuburan-kuburan ini diselimuti kegelapan. Aku berharap Allah berkenan meneranginya dengan doaku tadi,” katanya. 

Demikianlah Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Sehingga karenanya cerita di atas disebut dengan hadis muttafaqun alahi. Yaitu suatu hadis yang disepakti kesohihannya oleh dua perawi besar, Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Pada cerita di atas kita mengambil pelajaran bahwa tidak boleh kita menyepelekan profesi atau status sosial seseorang. Terlebih hanya karena tampilan fisiknya. Ada banyak manusia yang dipandang sebelah mata oleh manusia lainnya, tapi justru ia mendapatkan maqam tinggi di sisi Allah subhanahu wata’ala. 

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah mengambil berat terhadap ketiadaan wanita di atas. Yang sebelumnya lepas dari perhatian para sahabat. Betapa orang-orang yang menjadi pembantu di rumah-rumah Allah -menjadi marbot, itu adalah lebih mulia daripada mereka yang menjadi pelayan di istana raja-raja.

Pelajaran berikutnya pada riwayat di atas, sebagaimana sabda Rasulullah saw, bahwa alam barzakh itu secara umum gelap. Satu di antara pelita yang akan meneringanya adalah doa dari orang-orang beriman lainnya. 

Maka karenanya, kita tidak akan pernah lelah untuk berkirim doa kepada leluhur kita, orang tua, para saudara, guru-guru dan kawan-kawan kita yang telah mendahului kita menghuni Barzakh. Kita sebut namanya satu persatu, utamanya orang-orang terkasih kita. Orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita ketika masih di dunia. 

Pun, Rasulullah junjungan kita sekalian telah mengajari kita untuk mendoakan segenap kaum muslimin muslimat, kaum mukminin mukminat secara umum di mana pun berada. Al ahyaì minhum wal amwat = baik yang masih hidup dan terlebih lagi yang sudah meninggal. 

Pun, secara khusus Allah Ta’ala mengajari kita agar mendoakan orang-orang yang beriman sebelum kita. Seperti firman-Nya:

 (رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَ ٰ⁠نِنَا ٱلَّذِینَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِیمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِی قُلُوبِنَا غِلࣰّا لِّلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَاۤ إِنَّكَ رَءُوفࣱ رَّحِیمٌ)

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan ampuni juga dosa orang-orang yang telah beriman sebelum kami. Jangan pernah Kau biarkan tumbuh di hati kami, kedengkian apapun kepada mereka. Ya Tuhan, sungguh Engkau maha pengampun lagi penyayang.” 

Islam mengajari kita untuk peduli kepada manusia lainnya, saat mereka masih hidup. Menghargai segenap manusia, tak kira profesi atau status sosialnya. Pun, setelah mereka meninggal dunia, Islam pun tetap menyeru kita untuk mendoakan mereka. Sungguh ini adalah relasi sosial yang tak akan kita jumpai pada perkumpulan lainnya. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: