
Rasulallah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَك
َ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur),
maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.”
[HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan)
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اِضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.”
[HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam ataupun tidur siang
Sebagaimana hadits:
Rasulallah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهَا ضَجْعَةٌ يَبْغَضُهَا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.”
(HR, Abu dawoud)
Baca juga : Nyetir Sambil Tidur : Fatal!
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ.
“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur,
hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan,
‘bismillaah,’ karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.”
[HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَيِلا
“Apabila kalian bangun tidur maka bersihkan bagian dalam hidung tiga kali karena setan bermalam di rongga hidungnya.”
(HR. Bukhari 3295 dan Muslim 238)
1 thought on “Adab Tidur”