Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Ragam Ekspresi Cinta Rasulullah

Cinta itu beragam rasanya. Dari yang paling muanis hingga yang paling kuecut. Begitukah? Pun, penyampaiannya itu berupa-rupa ragamnya. Yang ini serius!

Tatkala Yasir bersama istrinya Sumayyah dan putra mereka Ammar sedang menerima deraan paling tak berperi dari Abu Jahal dkk, Rasulullah Muhammad -shallallahu alaihi wasallam hanya berujar,

Shabran aala Yasir, fa inna mauidakum aljannah, Sabarlah keluarga Yasir, sungguh surga adalah sebaik-baik ganjaran kalian!”

Ketika perbudakan memang adalah sesuatu yang legal, dimana para budak seperti properti yang dimiliki tuannya, memang tak banyak yang bisa dilakukan Baginda Nabi, selain seruan sabar.

Itulah ekspresi cinta Rasulullah dalam ketidak-berdayaan. Sebab Yasir sekeluarga memang adalah milik tuannya, yang boleh memperlakukan mereka apa saja. Saat Sayyidina Umar bin Khatthab -radhiyallahu anhu menjabat Khalifah, kebiasaannya adalah membagikan harta kepada semua sahabat Rasulullah. Harta tersebut tentu diambilkan dari Baitul Mal. Pembagian harta dilakukan setiap akhir tahun. Mungkin kalau sekarang menjelang tahun tutup buku begitulah.

Masing-masing sahabat diberi satu bagian oleh Sayyidina Umar. Termasuk putra beliau, Abdullah bin Umar pun mendapat satu bagian. Tapi semua terheran, tatkala Sayyidina Umar memberikan dua bagian kepada Usamah bin Zaid. Namun tak ada yang berani bertanya.

Hening, kemudian bangkitlah Abdullah bin Umar. “Ayah, apa gerangan yang membuat Usamah berhak mendapatkan dua bagian. Sementara banyak sahabat utama Rasulullah hanya mendapatkan satu bagian?” Ibnu Umar melanjutkan tanya, “Bahkan aku sendiri anakmu, hanya mendapat satu bagian.”

“Itu karena Rasulullah sangat mencintai Usamah. Melebih kecintaannya kepada dirimu,” jawab Amirul Mukminin tenang.

“Ah, sesederhana itukah?” Ibnu Umar bergumam dalam hati.

Belum selesai Ibnu Umar dengan ketidak-pahamannya, ayahnya kemudian melanjutkan penjelasan. “Bahkan Rasulullah lebih mencintai ayah Usamah daripada ayahmu ini!”

Yap! Tidak ada lain yang menyebabkan Khalifah Umar bersikap ‘diskriminasi’ selain alasan cinta. Kecintaan Umar kepada Rasulullah telah menyebabkan dirinya pun mencintai orang yang dicintai Rasulullah.

Sebagaimana jamak diketahui bahwa Baginda memang begitu mencintai Usamah sebagai cucu angkatnya. Seperti kecintaan beliau kepada cucu sendiri, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Zaid ayah Usamah awalnya adalah seorang budak yang diberikan oleh Hakim bin Hizam kepada Khadijah istri Rasulullah.

Kemudian Rasulullah memerdekakannya dan mengangkatnya sebagai anak. Berawal dari sanalah cinta Rasulullah tumbuh mekar kepada Zaid. Diperlakukannya Zaid seperti bukan anak angkat. Hingga nama beliau pun disematkan di belakang nama Zaid. Orang-orang pun menyebut Zaid bin Muhammad.

Sampai kelak turun ayat pelarangan menisbahkan nama kepada selain ayah. Maka dikembalikanlah nama Zaid menjadi Zaid bin Haritsah. Ada banyak rangkaian cinta pada perjalanan kehidupan Rasulullah bersama seluruh sahabatnya.

Di atas adalah sekedar dua contoh, yang diharapkan menjadi pemaham bagi kita, bahwa ekspresi cinta itu memang beragam.

(Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: