Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Saling Bersinergi

Oleh: Mahbub Junaedi

Setidaknya merasakan suatu profesi merupakan upaya mengukur diri seberapa banyak kita bersyukur. Ketundukan kita dalam menyelami suatu kehidupan yang berada di bawah kita sebagai wujud kepedulian dan membersamai dalam bergaul (Srawung Jawa). Tak peduli sesiapapun. Paling tidak mengobrol, bercanda saling menghibur atau kalau bisa memberi solusi berupa menumbangkan pemikiran dan sedekah walau sekedar sebatang rokok atau minum kopi.

Pun, manakala kita ikut merasakan sebagai orang lain dalam artian membayangkan, andai kita berprofesi seperti mereka, semisal tukang serabi yang harus keliling kampung dengan jalan kaki sampai berkilo-kilo meter jaraknya dari rumahnya. Apa salahnya kita membuang jauh-jauh rasa gengsi demi membangun tali silaturahim dengan berbagai strata manusia. Toh kita tak akan kehilangan jati diri dan tak akan menggeser posisi kita. Karena sejatinya Tuhan sudah menempatkan kita pada maqamnya masing-masing.

Baca Juga : Realitas Loper Koran

Kebersamaan ini merupakan wujud pengejawantahan kita sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi saling membutuhkan berdasarkan simbiosis-simbiosis yang berlaku. Tak pelak kita akan menganut simbiosis yang mana secara kita sebagai manusia yang mempunyai nilai spiritual yang terjaga. Budi pekerti dan etika yang berlaku sebagai kekayaan moral dan intelektual. Semua merujuk terhadap kearifan budaya yang adiluhung yang harus dijaga sebagai masyarakat ketimuran. Akar budaya yang melekat merupakan warisan yang khas yang dimiliki bangsa kita sampai dalam percaturan pergaulan internasional yang sudah santer dengan segenap keramahan dan sopan santun.

Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat menjadi daya tarik tersendiri, mengingat kekayaan alam dan manusianya dengan berbagai corak budaya yang berbeda. Namun mampu disatukan dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tetapi tetap satu. Kondisi alam yang mendukung dengan suasana yang indah mulai dari pesisir pantai hingga berbukit-bukit yang menghijau. Masyarakat yang bersahaja namun kaya akan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Menjadikan negeri yang disegani.

Pada akhirnya, kebersamaan itulah yang menjadi modal utama membangun manusia seutuhnya yang meliputi jasmani dan rohani. Keadaan yang bersinergi dan seimbang menjalani prinsip-prinsip kehidupan sebagai manusia Indonesia. Rasa saling menghormati dalam memposisikan diri agar bisa saling berbagi dan berperas sesuai dengan kapasitas masing-masing tanpa ada yang merasa terpinggirkan apalagi merasa disbaikan. Kita adalah manusia yang sama, dengan segala kelebihan dan kekurangan sehingga dalam kehidupan sehari-hari saping melengkapi.

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: