Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Menyerah Atau Mati

Virus Corona ini memang mematikan. Dahlan Iskan menulis di laman Disway, bahwa sampai hari ini sekurangnya sudah 637 orang yang meinggal dunia. Sudah melebihi wabah Sars 18 tahun yang lalu.

Tapi Dahlan Iskan memberi kabar gembira, bahwa di tengah banyaknya korban meninggal dunia, ternyata jumlah orang terkena Corona yang berhasil diselamatkan jauh lebih banyak: 1.542 orang.

Bahkan menurut Dahlan Iskan, kemarin hanya dalam satu hari yang bisa disembuhkan mencapai 389 orang. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

Masih menurut Dahlan Iskan, sejak 1 Februari yang lalu, perkembangan penanganan Corona memang menggembirakan. Berangsur-angsur mereka yang yang berhasil disembuh terus mengejar mereka yang akhirnya meregang nyawa.

Baca Juga: Corona Bukan?

Berbeda dengan hari-hari sebelum itu, yang sehari bisa sampai 38 orang meninggal dunia karena virus ganas tersebut.

“Saya pun menanti perkembangan angka hari ini dengan penuh harap,” tulis Dahlan Iskan. Bersamaan dengan Singapure yang sudah menaikkan bendera oranye, pertanda Corona sudah mulai mengancam negara Melayu yang telah dihuni mayoritas China tersebut.

Malaysia tentu waspada. Sebab negeri jiran kita tersebut hanya dupisah selat Johor dari Singapura. Eit, sudah tak terpisah. Karena sudah ada jembatan penghubung. Bahkan lalu lintas di jembatan tersebut, pada saat-saat tertentu, kemacetannya seperti macet di tengah Jakarta.

Indonesia tentu tidak boleh lengah. Singapura sudah gawat. Malaysia waspada. Indonesia bagaimana?

Kita tidak tahu, langkah antisipasi apa yang telah dilakukan Menkes Terawan dan jajarannya.

Kita meyakini bahwa kematian sudah tergaris. Malaikat maut tidak akan pernah silap mencabut nyawa. Pun tidak ada sesiapa yang bisa mendikte Mlaikat Izrail dan pasukannya. “La yasta`khiruna sa’atan wala yastaqdimun = Mereka tak bisa menunda dan tak bisa memajukannya!” begitu Allah memberi penegasan.

Setiap kita akan mati. Tapi kita wajib berobat. Wabah harus dicegah penyebarannya. Virus tetap harus diberantas. Kita tidak boleh pasrah bongkokan dengan menyebut bahwa semua sudah menjadi takdir.

Aqidah kita mengajarkan bahwa berusaha itu adalah kewajiban. Walau semua usaha tersebut tetap kita pasrahkan hasilnya kepada Allah.

Begitulah ketika dulu belum ada operasi Caesar, betapa banyak perempuan yang meninggal saat melahirkan. Bayi sungsang, bayi terbalik, air ketuban pecah di dalam perut dan lain sebagainya.

Tapi setelah operasi Caesar ada, biayanya pun bisa dijangkau dan bahkan sekarang bagi masyarakat tertentu bisa mendapatkan pembiayaan gratis. Peserta BPJS dan lain sebagainya.

doktor di china melakukan penanganan terhadap pasien-pasien yang terjangkit oleh virus corona

China asal virus Corona dan SARS, negara komunis yang tidak bertuhan. Terus berupaya mencari cara dengan ilmu pengetahuan untuk menanggulangi penyebaran virus-virus tersebut.

Membunuh pertumbuhannya dan mengobati para terpapar, hingga sembuh. Atau ternyata ajal mereka sudah tiba, hingga tak bisa diselamatkan. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: