Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Kenapa Facebook Menghapus Postingan Yang Mengandung Habib Rizieq?

Saya menulia di laman Facebook terkait rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab. Tak lama kemudian status tersebut hilang dan saya mendapat hukuman dari FB, tidak boleh posting, tidak boleh komen dan nge-like postingan apapun selama 24 jam.

Tak ada yang perlu memantik panik, apalagi membuat takut. Sebab fesbukan itu hanya main-main aja.

Sebelumnya sudah tiga kali akun saya ditutup. Bahkan satu di antaranya pernah ada yang berumur tak lebih dari satu jam. Ibarat bayi, baru lahir langsung dibunuh. Duh kejam sangat kau, Facebook! ๐Ÿ™‚

Sebenarnya entah standard apa yang dipakai FB untuk membuat standard yang sama sekali tidak standard ini?

Tiada lain hanya karena memenuhi kepanikan rezim terhadap seorang tokoh yang dianggap dapat menganggu segenap agenda kezalimamnya. Sungguh hanya ini, tak ada yang lain!

Baca Juga : Cinta H-Er-Es Kepada Indonesia

Ini tidak terkait terorisme, pornografi, kejahatan perbankan, bukan juga cybercrime atau apa saja yang dapat mengancam kenyamanan publik.

Sedang HRS hanya mengancam kebebasan rezim. Beliau menjadikan rezim tidak leluasa berbuat semena-mena terhadap rakyat. Beliau dianggap gangguan terhadap segala upaya rezim memusuhi Islam dan ulama.

HRS dianggap sandungan para neo komunis yang saat ini berupaya bangkit di sebalik kemenangan PDIP dan kekuasaan rezim Jokowi.

Habibana Rizieq juga dipandang sebagai orang yang menganggu Pemerintah untuk memberikan penguasaan asing terhadap berbagai kekayaan Negeri.

Padahal sebenarnya kalau pemerintahan ini serius hanya berkerja untuk rakyat, tidak terlalu lebar membuka pintu terhadap kepentingan asing dan tidak membiarkan komunis bangkit, percayalah bahwa HRS akan anteng.

Saya bersaksi bahwa Habib Rizieq adalah orang yang sangat mencintai negeri dan bangsa ini. Maka, apapun upaya sebagian orang yang mencoba mempengaruhi beliau untuk makar, pasti beliau menolak!

HRS tentu siap membantu Pemerintah kalau memang pemerintah ini baik.

HRS itu bukan tidak pernah berkomunikasi dengan (utusan) Presiden ataupun utusan partai penguasa, tapi apa yang diinginkan beliau terkait kemaslahatan tak bisa dipenuhi.

Maka untuk itulah beliau memilih berseberangan. Sebab Pemerintah ini harus ada yang mengontrol. Terlebih lagi ketika saat ini Parlemen begitu lembek. Sebab mayoritas anggota DPR adalah penyokong Pemerintah.

HRS memilih berhadap-hadapan dengan Pemerintah, agar kezaliman yang diperagakan rezim tidak melampaui. Agar sumber daya alam tidak diobral murah kepada asing. Agar PKI dan Komunis sebagai partai dan ideologi terlarang tidak mendapat karpet merah.

Saya dan banyak lagi masyarakat yang lain bersukacita atas kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air, karena beliau satu-satunya orang yang berani mengatakan air laut itu asin, walau rezim dan para pendukungnya menyebutnya tawar. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: