Kehancuran Kerajaan Bani Israel dan Kesalahan Klaim Palestina Tanah Tak Bertuan

Serial Memerdekakan Palestina : Mengembalikan Tanah yang Terampas (Bagian 6)

Bani Israel membangun kerajaan pertama mereka tahun 995 SM (Raja Talut ; Al Baqarah 248). Tetapi sebelumnya kita tahu bahwa kaum Kan’an anak dari Ham bin Nuh AS dan kaum lain (Amuria, Yebus dan lainnya ) telah tinggal lebih dahulu di Palestina.

Mereka menguasai Palestina dari tahun 2600 SM, sedangkan Yahudi datang kesana tahun 1600 SM, di masa keturunan Nabi Ibrahim AS.

Baca Juga : Apa Itu Zionisme?

Hal diatas menghapus klaim bahwa mereka sudah lebih dahulu menempati tanah tersebut.

Pernyataan itu juga menghapus klaim bahwa Palestina adalah tanah tak bertuan sebelum Yahudi datang dan menguasai.

Sebagai tambahan informasi, bahwa masa kekuasaan Nabi Dawud AS (1000 SM) dan putranya Nabi Sulaiman AS (963 SM) tidak berlangsung lebih dari sembilan puluh tahun.

Setelah periode di atas maka Bani Israel menjadi lemah dan selalu terkalahkan oleh bangsa lain (Asyur, Babilon Iraq yang dipimpin Nebukadnezar, dan Romawi) sehingga hampir seluruhnya dari bangsa Yahudi keluar dari Palestina dan berpencar ke berbagai penjuru bumi.

Dengan demikian, sekali lagi klaim bahwa Palestina adalah wilayah tak bertuan adalah kebohongan sistematis yang direkayasa para Zionis sebagai upaya terbentuknya “rumah nasional” bagi Yahudi di Palestina dan untuk melegalkan penjajahan.

Kemudian, klaim tersebut juga dikuatkan oleh Theodore Herzl dengan pernyataan bahwa Palestina adalah “Tanah Yang Dijanjikan” bagi bangsa Yahudi atau “Tanah tanpa bangsa untuk bangsa tanpa tanah”.

Dua abad sebelum terbentuknya Zionisme Yahudi oleh Theodore Herzl pada abad ke-19, Zionis Kristen atau Zionis non-Yahudi telah datang ke tanah Palestina dan melakukan klaim palsu bahwa Palestina adalah tanah tak bertuan yang hanya dihidupi oleh suku badui dan petani yang tidak memiliki peradaban.