Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Palestina di Akhir Kekhalifahan Turki Usmaniyah

Serial Memerdekakan Palestina : Mengembalikan Tanah yang Terampas (Bagian 14)

Oleh : Maryam Mustafa Maziun

Sebelum masuk pada bagian bagaimana negara Israel berdiri di Palestina, maka tak sempurna jika sejarahnya  tidak dikait dengan kondisi akhir kekhilafahan Turki Usmaniyah. Sebab wilayah Israel sekarang termasuk Palestina sebelum menjadi sebuah negara adalah bagian dari wilayah kekuasaan Turki Usmaniyah.

Disebutkan dalam sejarah bahwa selama pemerintahan Turki Usmani, Palestina sebagai sebuah wilayah sudah dikenal publik. Tetapi, Palestina saat itu juga dikenal dengan Al Ardhu Al Muqaddas atau Baitul Maqdis.

Rick Wiles (lahir 1953), yang disebut sebagai seorang pastor senior sayap kanan jauh dan non denominasi Amerika Serikat, menuturkan bahwa Alkitab terbitan lama sebelum era Alkitab versi Scofield 1913 ( Alkitab yang penuh dengan catatan kaki dari Cyrus Ingerson Scofield yang lahir 19 Agustus 1843, lalu dipakai secara massal oleh gereja gereja), menjelaskan sebuah peta dengan identitas Palestina sebagai wilayah Palestina yang dihuni oleh bangsa Palestina.

Menurut pastor Rick Wiles, Alkitab pasca 1913 sangat penuh dengan upaya untuk mengkondusifkan hubungan Nasrani dan Yahudi. Karena itulah, peta Palestina ditiadakan.

Selama berabad abad, kekhalifahan Turki, wilayah suci tersebut selalu nyaman hingga  kemudian menjadi jajahan Inggris pada 1917 setelah Kekhalifahan Turki melemah.

Sebagaimana yang sudah dipaparkan pada sub tema “Memerdekakan Palestina bagian III”, maka kemunduran Turki Usmaniyah terjadi disebabkan banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

Adapun faktor internal adalah :

@Munculnya konflik intern yang tidak dapat diselesaikan dan berubahnya fokus politis pada para pengganti khalifah pasca khalifah Sulaiman Alqanuni, dimana bisa disebutkan bahwa kehidupan para penguasa pengganti mulai suka bermewah-mewahan dan meninggalkan nilai-nilai Islam.

Baca Juga : Asal Usul Nama Palestina

Sedangkan faktor eksternal :

1. Serangan negara-negara Eropa.

2. Gerakan makar politik Zionis dan Freemasonry terhadap Kesultanan Turki Usmani.

3. Merosotnya perekonomian negara (akibat peperangan yang berlangsung berabad-abad lamanya).

4. Timbulnya gerakan nasionalisme di kalangan bangsa-bangsa yang tadinya tunduk pada kerajaan Turki Usmani, ditandai dengan munculnya nasionalisme Turki dan Arab yang membuat Turki Utsmani pecah.

5. Turki masih mengandalkan ekonominya dari sektor pertanian, sementara dunia Barat sedang termodernkan di era revolusi industri (1700- 1800), dan berhasil mengembangkan teknologinya di bidang persenjataan, sehingga kekuatan militernya tak bisa diimbangi oleh Turki yang sedang mengalami stagnasi. Dengan demikian, dalam setiap kontak senjata menghadapi Eropa pada Perang Dunia I, Turki Usmaniyah yang mulai dikenal sebagai “The Sick Man Of Europe”, selalu menuai kekalahan perang.

6. Kekalahan Turki Usmaniyah pada Perang Dunia1 yang dikarenakan berpihak pada yang kalah perang (Jerman).

7. Kelemahan Turki Usmaniyah memungkinkan munculnya gerakan Turki Muda termasuk Mustafa Kemal Pasha yang ingin menggulingkan khalifah dengan menggaungkan isu pembaharuan dan mengacu pada kejayaan Barat.

Tanggal 3 Maret 1924, Mustafa Kemal Pasha berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmani, dan mengganti kekhalifahan Islam dengan sistem sekuler.

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: