Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Cinta Tertinggal di Sini

Meninggalkan Haramain dengan derai yang entah. Tak sanggup diungkap, karena cinta ini memang melampaui batas logika.

Tak ada kepenatan safar yang patut dialu-alukan, selain pergi ke Masjid Nabawi. Baginda bersemayam di sana, dengan ruh yang terus menyambut dan memeluk para penziarah.

Seruan Nabiyullah Ibrahim pada segenap manusia untuk mendatangi Baitil Atiq, adalah panggilan iman. Agar manusia hanya memyembah Tuhan yang Esa.

Tuhan yang menyudahi rasa lapar manusia, dengan beragam makanan yang disukai. Tuhan yang memberikan rasa aman pada manusia dari segenap ketakutan.

Allah menentukan Mekkah sebagai tanah lahir Rasulullah Muhammad –shallalahu ‘alaihi wasallama–. Namun ternyata orang-orang Mekkah kebanyakan menolak dakwahnya.

Bahkan segenap intimidasi, ancaman dan teror terus diarahkan kepadanya. Orang-orang Quraish, kaum kerabatnya sendiri pun menolak seruan Nabi.

Nun di sana, 450 kilo meter dari Mekkah, satu kota yang ketika itu disebut Yatsrib, penduduknya justru menyambut seruan Baginda.

Utusan masyarakat Madinah datang ke Mekkah untuk berikrar janji setia. Dua baiat Aqabah pun dilakukan. Orang-orang Madinah menyatakan iman, cinta dan kesetiaannya kepada Rasulullah.

Karena itulah kemudian Rasulullah dengan dibimbing wahyu, memutuskan imigrasi (hijrah) ke Madinah.

Kecintaan penduduk Madinah kepada Nabi begitu lebur dalam segenap rasa mereka. Bukan sekedar kepada Rasulullah, tapi para Muhajirin yang menyertai hijrah Baginda, juga kemudian menjadi saudara mereka.

Karenanya Rasulullah –shallalahu ‘alaihi wasallama– begitu mencintai Madinah.

Madinah sebagai tempat mukim dan meninggalnya Rasulullah dan Mekkah sebagai tanah kelahiran Baginda, adalah dua tanah di punggung bumi ini, yang akan terus memantik rindu tiada henti.

Tak akan cukup kata dirangkai untuk menyampaikan cinta kepada Haramain.

Ka’bah yang di depannya kita bersujud, terus kokoh bersemayam dalam relung sanubari.

Raudhah yang di dalamnya kita bisa berdampingan dengan Rasulullah, terus memahat cinta di dinding hati. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: