Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

New Normal Adalah Kesadaran Baru

new normal by orangramai

Oleh : Dinda Adinda

Kesadaran baru, sepertinya inilah yang menjadi satu di antara hikmah hadirnya wabah Corona di muka bumi.

Kesadaran baru tentang tatanan kehidupan, yang mungkin sebagian orang melihatnya sebagai satu tatanan yang benar benar baru.

Tentang pola hidup sehat, tentang pola pergaulan yang sehat, pola pemahaman yang sehat dan lain lain.

Padahal sebenarnya banyak juga hal-hal tersebut adalah nilai-nilai lama yang sudah biasa dijalani oleh orang-orang dahulu.

Pun, saat ini sebagian orang pun telah akrab melakukannya sehari-hari.

Maka sebenarnya New Normal ini, harus kita sikapi sebagai satu kesadaran baru, yang mau tidak mau harus kita lakukan saat ini. Karena sebuah kebutuhan kesehatan dan agar terlindungi dari penularan Covid 19.

Contoh dari kebiasaan kebiasaan lama atau nilai-nilai yang diajarkan sudah lama -bahkan sejak ribuan tahun yang lalu, adalah pola hidup bersih.

Adalah sebuah nilai atau kebiasaan yang sudah dilakukan orang sejak jaman dulu.

Seperti misalnya dalam Islam sendiri tentang ajaran hidup bersih adalah dengan kewajiban mendirikan shalat. Dimana di antara syaratnya adalah harus suci dari najis dan hadats.

Bukan sekedar menjadi kewajiban. Tapi lebih dari itu, banyak sekali manfaat yang bisa dinikmati pelaku hidup bersih.

Bukan sekedar bersih, tapi kita orang Islam dituntut suci. Level suci itu melampai bersih. Sebab tidak mungkin suci kalau tidak bersih.

Dengan kewajiban shalat lima waktu, bisa dipastikan bahwa ummat Islam bisa menjaga kebersihan 24 jam full setiap hari.

Sebab kita diharuskan mandi jika sedang berhadats besar. Dituntut berwudhu jika berhadats kecil. Pakaian dan tempat pun harus kita bersihkan dari segala bentuk najis.

Baca Juga : Menolak Kalah!

Selanjutnya teekaitan kedisiplinan dalam menjalani aktifitas kehidupan, hal itu juga diajarkan dari ibadah shalat.

Ibadah shalat memiliki waktu waktu tertentu. Masing-masing shalat warus dilaksanakan sesuai waktunya. Bahkan sangat dianjurkan untuk menunaikannya di awal waktu.

Itu adalah kedisiplinan yang hanya ada pada ajaran agama kita. Sehingga sesungguhnya, New Normal itu hanyalah gula yang ditabur di atas madu.

Selanjutnya seruan back to nature. Ini pun adalah kebiasaan lama yang menjadi satu di antara rahasia sehat dan panjang umur orang orang dahulu.

Kebaikan dan dampak sehatnya sudah empiris. Mujarrob, terbukti dan sudah menjadi kearifan berabad lamanya.

Misalnya makan makanan organik, nenek moyang kita sudah memberi contoh dan mengajarkan. Saksikanlah, orang orang jaman dulu lebih sehat dan kuat dari kita. So, tidakkah kita bisa melakukannya sekarang?

Makan makanan yang sehat, pun Islam telah mengajarkannya. Bukan sekedar sehat, tapi juga halal dan thayyib. Cie, seperti kutipan suatu warung yang pemiliknya hidup bermadu dengan empat istri. 🙂

Berikutnya olahraga, ini pun adalah ajaran Islam yang telah menjadi kebiasaan para sahabat Nabi.

Tidur tidak sampai larut malam, untuk bisa bangun lebih awal, itu juga ajaran Islam. Jangan bergadang, biat bisa tahajjud. Lanjut shalat fajar dan shalat Subuh berjamaah.

Bahkan jika mau, kita bisa menyambungnya dengan shalat Dhuha. Sempurna sudah pola sehat, pola bersih dan disiplin hidup yang kita lakukan.

Sesungguhnya Islam telah paripurna mengajarkan pola hidup sehat dan tatanan hidup lainnya.

ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا ۚ

… Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. …
QS Al Maidah : 3

Pergaulan sehat, kejujuran, keseimbangan, keadilan dan lain-lain. Semua ini telah tuntas diajarkan Islam.

Semua ajaran di atas seyogyanya menjadi budaya yang harus melekat pada diri kita. Walau tidak ada seruan dan formalisasi New Niemal.

Jadi, hikmah yang dimaksud di awal tulisan ini, adalah kita harus mejauhi makanan makanan yang tidak sehat. Seperti mie instan, junkfood dan semua jenis makanan dan minuman berbahan pengawet.

Terlebih pada jaman serba digital seperti sekarang, yang ingin makan apa saja tinggal klik. Kita dituntut berhati-hati memilih makanan.

Tapi yang terbaik adalah masak sendiri di rumah, dengan bahan-bahan alami sebagaimana di atas. Bahan alami yang ada di sekitar kita. Di ladang kita dan bahkan di pekarangan rumah.

Sikapilah virus ini sebagai penerimaan bahwa ia adalah bentuk teguran Allah, karena kita telah jauh dari kearifan lokal kita. Kita jauh dari alam, karena lebih suka yang instan.

Saatnya kita kini kembali. Kita mohon ampun kepada Allah. Kita tinggalkan semua hal yang menjauhkan kita dari alam. Sehingga dengannya, kita berharap Allah sentiasa menjaga kesehatan kita. Tanpa harus menunggu apa yang disebut New Normal.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS Ali Imran: 133)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: