Menggenggam kebenaran

Memperjuangkan kebenaran yang diyakini, seperti menggenggam bara api. Tak banyak orang yang sanggup melakukannya.

Benarlah sabda Baginda Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Kelak ummatku akan sampai pada satu masa, saat itu orang yang teguh beragama, sama seperti menggenggam bara api!”

Orang yang teguh menggeggam prinsipnya itu tak peduli dengan seluruh cacian. Tak hirau dengan hujatan yang bertubi dilempar kepadanya. Ia akan tetap tegak berdiri. Walau akhirnya dia harus sendirian menggenggam bara tersebut.

Pada suatu hari, Abu Thalib memanggil keponakannya, yang baru saja mengemban risalah suci. “Anakku, orang-orang Quraisy telah menemuiku. Mereka mengeluhkanmu begini dan begitu. Maka, tetaplah atas diriku. Dan jangan engkau bebani aku dengan apa yang aku tak sanggup mengatasinya.”

Mengetahui kegundahan pamannya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, “Paman, andai mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan (dakwah) ini, sungguh aku tak akan melakukannya hingga Allah memenangkanku atau aku binasa bersamanya!”

Tak banyak orang yang sanggup meneladani keteguhan Baginda. Karena kebanyakan kita hari ini, hanya melawan berdasarkan kepentingan dan kesukaan semata. Maka, saat kesukaan sudah diraih, berhentilah perlawanan. Tanggallah seluruh keberanian. (Abrar Rifai).