Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Ada yang bertanya, “Mana lebih indah, purnama atau wajah ibumu?”

Aku menjawab, “Kalau aku memandang wajah ibu, aku lupa akan purnama. Tapi jika kupandangi purnama, seketika aku ingat wajah ibu.”

Satu penggal puisi bahasa Arab yang pernah saya baca entah dimana. Indah, dan begitulah memang adanya.

Pada malam lima belas, ketika purnama berada pada kesempurnaannya, itu adalah puncak keindahan malam.

Memandang purnama dengan lekat, bisa meluruhkan gundah. Terlebih ketika kita berada pada kegelapan, dalam kesunyian. Jauh dari hiruk pikuk kota.

Baca Juga : Mustajabnya Doa Pada Sepertiga Malam

Begitu juga dengan siul angin di lereng gunung, debur ombak di tepi pantai. Semua sanggup menentramkan kita dari kepenatan kerja dan belukar masalah sehari-hari.

Tapi sebenarnya, segenap keindahan, segala ketentraman dan semua kedamaian di atas, tak pernah akan sebanding dengan kedamaian, ketentraman dan keindahan yang tercipta dari teduh wajah ibu kita

Maka, yang masih mempunyai ibu, rawatlah. Jaga dan jangan pernah menjauh darinya. Sebab di situlah surgamu.

Bagi yang ibunya sudah berada di barzakh, tetaplah berbakti padanya, walau kau sudah berlainan alam. Berbakti dengan laku lampahmu di punggung bumi ini sebagai orang baik.

Jangan pernah kau sakiti ibumu. Sebab sakit ibumu tersebab dirimu, adalah jalan lempang yang akan mengantarkanmu menuju neraka.

Sebaliknya jika kau berhasil membahagiakan ibumu, maka itu adalah high way yang akan melesatkanmu menuju surga.

Suatu ketika ibu Presiden Erdogan pernah berujar kepada anaknya, “Nak, masihkah kau mencium tanganku, padahal kau sekarang adalah seorang presiden?”

Seketika Erdogan menjawab, “Ibu, sejak kapan rupanya surga itu diharamkan untuk para presiden?”

“Surga berada di bawah telapak kaki ibu!” demikian Baginda Nabi –shallallahu alaihi wassalam– bersabda. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: