Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Satu Lawan Satu

satu lawan satu by orangramai

Oleh : Vina N Istighfarini

Hari Kamis, jadwalku kuliah pukul 9 dan pukul 2. Aku berangkat sebelum pukul 9 kemudian masuk mata kuliah kuantum. Selepas kuliah kuantum, jam handphone-ku menunjukkan pukul 11 kurang beberapa menit. Aku menuju comlabs untuk browsing atau sekadar chatting dengan teman-teman via fesbuk atau nengokin kelas PNBB. Maklum mahasiswa, carinya yang gretong-gretong, ahaha, jadi, ya, mumpung ada wifi-nya, xixixi.

Niatku berkutat dengan internet hanya satu jam. Setelah waktu menunjukkan pukul 12 siang, kumatikan si Rasyid. Wuih,  kejam amat, ya! Hehehe. jangan salah dulu, Rasyid itu laptop miniku. Keren, `kan, namanya?

Aku berjalan menyusuri lapangan kampus hendak kembali ke kost. Ya, memang niatku pulang untuk tidur siang. Bisa gawat kalau tak tidur siang, bisa-bisa saat kuliah siang aku ngantuk puol nothog jedhog.

Aku mampir dulu ke kopma, membeli beberapa makanan pengganti makan siang. Dari kopma, kulanjutkan perjalanan menuju kost. Tapi, uups… ternyata aku tak membawa kunci pintu dan kunci kamar kost. Ku-SMS Mbak Dewi, teman sekamarku. Rupanya ia sedang tak di rumah, di perpus kimia. Ia menawari untuk memakai kuncinya, dan itu artinya aku harus mengambilnya ke perpus, padahal jarak kopma ke perpus dan jarak kopma ke comlabs tak jauh beda.

Kuputuskan untuk balik ke comlabs saja dan kembali berkutat dengan internet, daripada bolak-balik, ah capek! Huuuft, batal, deh, tidur siangku. Tapi tak apa, karena berjumpa dengan teman via fesbuk menjadi obatnya.

Baca Juga : Menggadaikan Nurani

Akhirnya aku ngenet sampai hampir pukul 2 siang. Rupanya mendung hendak menurunkan hujan siang itu. Setelah Rasyid ku masukkan ke dalam Razaq–itu ranselku..ahehe–kubuka payung lalu menuju gedung kimia untuk ikut kuliah anorganik lanjut. Tapi, ternyata hujan semakin deras.

Waktu menunjukkan pukul 2 lebih. Belum ada temanku yang datang. Perlu digarisbawahi, temanku sesama Kelompok Keilmuan Anorganik ada 3 orang, dua perempuan dan 1 laki-laki. Mereka semua belum datang. Ku-SMS temanku yang namanya sama denganku. Bolos! Mas Zainal… katanya masih honey moon (maklum, beberapa hari yang lalu dia menikah). Arini? Hmmm… jelas ia tak masuk. Paginya ia SMS, minta diizinkan karena sakit.

Waddduh, masa aku kuliah sendirian? Satu dosen lawan satu mahasiswa? Wawawawaddduh, Privat, dunk! Hmmm, Kuliah, nggak, kuliah, nggak! Hatiku bimbang. Sementara dosenku sudah menunggu di ruang 318. Kasihan, sih Beliau! Tapi, mau gimana lagi? Masa aku kuliah sendirian? 

Parahnya lagi, buku catatanku sedang dibawa Arini, jadi aku kuliah tak membawa buku. Oh, no! Gimana nanti kalo ditanyain perihal pelajarannya sama dosenku? Hmm, bisa lola, banget! Kuliah, nggak, ya? Sementara dosenku masih menunggu di kelas.

Akhirnya aku masuk ke ruang sidang. Kebetulan sedang ada teman sesama jurusan kimia tapi lain bidang. Aku ikut nimbrung dengan mereka. Kubuka si Rasyid, kunyalakan, dan kembali fesbukan Ahahaha. Akhirnya aku bolos juga. Maafkan aku pak dosen! Tak kan kuulangi lagi!

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: