
Seluruh dunia membicarakan covid-19. Dari para pemimpin dunia, para ahli, hingga masyarakat kecil. Kita sedang menjalani perang global dengan virus ini. Dampak yang ditimbulkan sangat hebat dan menyentuh berbagai bidang. Kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, hingga dan pangan.
Dari berbagai bidang tersebut, pangan perlu menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah. Era swasembada pangan di masa pemerintahan Suharto telah berlalu. Kita tahu, pangan saat ini berbasis masih banyak mengimpor.
Padahal, banyak sudah memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, bahkan mengekspor ke negara lain. Contoh, Vietnam dan China dengan berasnya serta Spanyol dengan buahnya.
Baca Juga : New Normal Adalah Kesadaran Baru
Apa yang akan terjadi Jika virus covid-19 ini terus berlanjut? Krisis pangan bisa terjadi di negara kita. Merujuk data Tumutounew (2019) jumlah pendududuk Indonesia tercatat sebanyak 268 juta. Nomor empat terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar dengan tata kelola pangan kita yang masih sebagian besar impor merupakan lampu kuning. Harus cepat bergerak mengantisipasi, jangan sampai terlambat.
Pemerintah harus memiliki strategi dan terobosan baru. Salah satunya mendirikan Bank Pangan, seperti Amerika Serikat dengan America’s Second Harvest.
Apa tugas dari Bank Pangan? Yang terutama tentu memberikan pangan pada masyarakat yang tidak mampu.
Pandemi ini mengajarkan pada kita semua bahwa gotong royong dan tepo seliro (peduli sesama) menjadi salah satu gerakan nyata yang tampil belakangan ini. Masyarakat berlomba membantu yang membutuhkan. Salah satunya dalam bentuk membagikan bahan pangan. Ada yang berkeliling langsung. Ada yang menaruh bahan pangan di depan rumah atau pinggir jalan.
Keterlibatan masyarakat ditambah kontribusi dunia usaha serta regulasi pemerintah, merupakan modal utama terwujudnya Bank Pangan.
Kondisi seperti ini merupakan ujian bagi kita. Semua komponen bangsa perlu bergerak bersama untuk mengatasi masalah ini. Sebab, stabilitas sebuah negara dipengaruhi oleh ketersediaan pangan yang cukup. Jangan sampai ada anak bangsa yang kelaparan karena ketidakmampuan negara memenuhi hak dasar hidupnya.
Banjarbaru, 27/5/2020
YKS aji
Terkait
No Other Land: Dari Ditolak hingga ke Panggung Oscar
Menemukan Keseimbangan Lewat Digital Detox
Hewan Bukan Aksesori Belaka!