Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Selamat Datang Gelora!

Selamat Datang Gelora! by orangramai

Tahun 1998 saya hadir di Islamic Center JL. Dukuh Kupang Surabaya. Kalau tidak salah ingat, yang datang dari Jakarta adalah Sapto Waluyo. Sosialisasi Partai Keadilan yang baru saja dideklrasikan di Masjid Al Azhar Jakarta.

Tidak janjian, pun tidak bersepakat sebelumnya, di sana saya berjumpa dengan banyak teman yang biasa bersama pada beberapa pengajian. Tepatnya apa yang disampaikan Sapto Waluyo ketika itu, saya sudah lupa.

Tapi yang pasti, ada berbukit harapan kebaikan yang buncah, hingga melampaui gunung. Dakwah para muda yang terakomodasi gerakan politik. Harapan Indonesia berubah ijo royo-royo, seperti hamparan padi yang mula berbuah.

Berikutnya pada suatu acara, entah apa namanya, di Taman Bungkul saya pun hadir. Rapat Akbar mungkin begitu. Ada banyak orator dari Jakarta, Samsul Balda, Sitaresmi dan entah siapa lagi. Saya betul-betul menikmati pertemuan yang diselingi teriakan-teriakan takbir tersebut.

Berikutnya, halaqah-halaqah yang sebelumnya sudah diadakan, seperti mengalami pelembagaan. Hingga kelak saatnya saya ‘disalami’, kelompok saya pun disebut Usroh. ๐Ÿ™‚

Baca Juga : Sukarelawan Partai Gelora Surabaya Bagi-bagi Masker Dan Logistik

Dinamika sebagai sebuah gerakan itu pasti. Turbulensi sebagai sebuah pesawat yang melalui ragam gelombang itu adalah niscaya. Politik tetaplah politik. Maka, pengelabuan sebagai seakan-akan ini dakwah, akhirnya mengalami pertikaian demi pertikaian. Perselisihan demi perselisihan. Friksi pun akhirnya terbentuk secara alami.

Masing-masing berkubu dengan kenyamanannya, itu biasa saja dalam sebuah kelompok. Sekian lama seluruh dinamika itu masih bisa dikelola. Karena doktrin qiyadah-jundiyah yang begitu kuat. Tapi ibarat api dalam sekam, tetap tak akan pernah padam walau disiram berember-ember air.

Perlahan tapi pasti, api itu terus merambat, menjalar, membakar hamparan sekam yang menumpuk. Sampai akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Anis Matta ibarat jantung, dicongkel dari tubuhnya melalui operasi yang menggali banyak luka.

Berikutnya melalui drama Majelis Tahkim yang sebelumnya tidak ada, Fahri Hamzah berupaya untuk dicongkel. Bahkan ingin dicabut hingga ke akarnya. Tapi, upaya itu gagal total. Fahri tetap bertahta dengan gagahnya di DPR. Sementara orang-orang yang mencongkel Fahri tersebut akhirnya dipecundangi melalui kekalahan telak di pengadilan. Kalah pada semua tingkatan pengadilan!

Baiklah, itu semua adalah cerita. Masing-masing telah melakoni perannya. Orang Sana (Osan) dan Orang Sini (Osin) akhirnya adalah dua kelompok yang saling berhadapan. Walau antara mereka masih ada kelompok lain, yaitu Oteng: Orang tengah. ๐Ÿ™‚

Para Oteng ini biasanya santai saja. Entah mereka masih dianggap di rumah lama atau pun sudah teridentifikasi berada di rumah baru, yang akhirnya dipecati Tapi mereka tetap santai.

Maka, 10 Nopember 2019 ini, sempena telah resmi dibentuknya Partai Gelora Indonesia, tetap tata niat. Tautkan niat pada niat para pejuang yang sholihin. Pastikan bahwa apa yang akan dan sedang dilakukan adalah kebaikan.

Anniyatu ra`sul a’mal = Niat adalah kepala semua aksi. Sebab tubuh tak berkepala adalah demit yang mengerikan.

Al ikhlasu ruhul a’mal = sedang keikhlasan adalah nyawa semua gerak. Sebab tubuh tanpa nyawa adalah mayat yang berjalan. Pun tak kalah mengerikan!(Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: