Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Perjalanan Rindu di Masa Pandemi

Oleh : Menik Qomariyatin

Sejak pandemi covid 19, pemerintah Saudi mengambil kebijakan terbaik untuk tanggap darurat covid 19. Pemberangkatan jamaah umroh di seluruh dunia pun dihentikan. Masjidil Harom dan Masjid Nabawi di sterilisasi. Hanya para imam dan petugas masjid yang melaksanakan sholat di kedua tempat tersebut. Nyaris tak ada yang thowwaf sebagaimana hari – hari sebelumnya.

Apalagi saat Ramadhan lalu tiba. Sepi dari riuhnya jamaah yang berbuka puasa dan itikaf di sana. Kita saksikan di layar kaca tak lebih dari 9 shaff jamaah di depan ka’bah yang menunaikan sholat tarawih. Thawwaf pun hingga hari ini hanya beberapa shaff lingkaran saja. Subhanalloh.

Baca Juga : Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Rasulullah

Pilu dan sedih itu pasti. Tapi, apalah daya manusia. Begitulah cara Alloh SWT yang Maha Lembut menyapa kita, sehingga kita bisa menjernihkan kembali jiwa dan pikiran kita. Ada pilihan terbaik dan kacamata iman harus kita kedepankan. Baik menurut kita, belum tentu baik menurut Alloh. Begitu juga sebaliknya, tidak baik menurut kita, bisa jadi justru baik menurut-Nya. Lalu, pandangan siapa yang akan kita jadikan sandaran, jika bukan pandangan-Nya ? Sedangkan Dialah Zat Yang paling Adil dan terbaik dalam memberikan penilaian. Allohu Akbar.

Alhamdulillah dengan berjalannya waktu, pemerintah Saudi secara bertahap telah membuka kembali pemberangkatan jamaah Umroh dari Indonesia, setelah berkisar 6 bulan lamanya jamaah umroh tidak dapat berangkat ke tanah suci dikarenakan Saudi menerapkan darurat covid 19.

Umroh kloter pertama di masa pandemi covid ini jamaah umroh dari Indonesia telah tiba di jeddah tanggal 1 November 2020 lalu. Periode transisi ini berlaku sejak tanggal 1 November 2020 – 1 januari 2021. Bahkan kloter ke – 2 pun telah diberangkatkan. Sebanyak 89 orang jamaah juga telah diberangkatkan dan tiba di jeddah hari rabu, 4 November lalu. Tentu dengan kuota yang masih sangat terbatas serta persyaratan atau aturan yang cukup ketat dari kerajaan saudi.

Sebagaimana berita yang di sampaikan oleh CNBC Indonesia tanggal 3 November 2020, menjelaskan bahwa dalam edaran yang diterima Amphuri Sabtu (24/10/2020) dari pemerintah Arab Saudi, ada sebelas regulasi penyelenggaraan umrah di masa pandemi yang dikeluarkan pemerintah Saudi, di antaranya:

  1. Umur Jamaah 18-50 tahun
  2. Bukti bebas Covid-19 dibuktikan dengan hasil PCR/SWAB yang berlaku 72 jam dari hasil PCR hingga sampai ke Saudi
  3. Untuk bisa umrah dan sholat di Haramain harus mendaftar melalui aplikasi Eatmarna
  4. Menyiapkan tiket return sesuai jadwal
  5. Memesan hotel berikut dengan karantina minimal 3 hari, transportasi lengkap antara gerbang masuk dan hotel, asuransi lengkap, transportasi lengkap antara hotel, Masjidil Haram dan miqot. Setiap group harus didampingi guide
  6. Mematuhi protokol kesehatan sejak datang hingga kembali ke negaranya masing-masing.
  7. Penyelenggara umrah wajib memberikan data passport yang valid dan khususnya tanggal lahir untuk menyesuaikan syarat umur jamaah umrah
  8. Memberikan informasi paket yang benar 100% yang dilaporkan sekurangnya 24 jam sebelum kedatangan, informasi tiket: mulai dari nomer tiket, terbang dari kota mana, tanggal dan waktu terbang, datang ke Kota mana, tanggal dan waktu kedatangan begitu juga waktu kembali. Informasi hotel di Mekkah dan Madinah, penyelenggara luar dan dalam Saudi menjamin kebenaran informasi yang diberikan.
  9. Ketika sampai Saudi jamaah diwajibkan isolasi mandiri di hotel masing-masing selama 3 hari
  10. Jamaah dari luar Saudi akan dibagi beberapa group, setiap group minimal 50 jamaah, dan setiap group harus didampingi TL, memesan program dalam 1 paket (tiket, Hotel dan transportasi) yang disesuaikan dengan waktu pelaksanaan umrah dan ziarah yang sudah didaftarkan dalam aplikasi Eatamarna yang khusus bagi jamaah luar negeri
  11. Penyelenggara Saudi bertanggung jawab atas pengajuan program jamaah umrah (Hotel, transportasi, Handling lapangan, asuransi, akomodasi konsumsi) dan memberikan yang terbaik dalam pelayanan.

Dengan begitu ketatnya persyaratan sebagaimana tersebut di atas, yang perlu kita pahami bahwa perjalanan menuju Baitulloh bukanlah perjalanan traveling biasa. Tak ada seorangpun mampu sampai Baitulloh dan beribadah di sana jika Dia Sang Maha tak mengijinkannya. Haromain adalah tanah yang Alloh SWT sendiri telah berjanji untuk menjaganya hingga kiamat tiba.

Perjalanan menuju Baitulloh adalah perjalanan Ruhiyyah, sepenuh kisah gejolak rindu dan cinta yang tak bisa terucap dengan kata. Ya, itulah Perjalanan Rindu dan Cinta.

Hanya kalimat Talbiyah dan linangang air mata yang bisa menyertai setiap langkah suci para jamaahnya. MasyaAlloh, bergetar hati melihatnya. Bergelora luar biasa.

Barokalloh untuk semua jamaah Umroh angkatan 1 dari Indonesia di masa pandemi covid 19. Dengan persyaratan yang ketat, dari klasifikasi usia, visa, hasil swab, kuota yang masih sangat terbatas, pesawat yang khusus, hingga harus karantina terlebih dahulu di hotel berbintang lima, Alloh telah mengundang para jamaah Umroh Indonesia kembali. Bersyukurlah dan Berdoalah dengan doa terbaik, hingga pandemi ini segera usai. Semoga Alloh SWT Meridhoi amal ibadah semuanya dan mengabulkan doa semuanya.

Seperti yang tertera di running text televisi, himbauan kepada para jamaah untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Semoga Alloh selalu Melindungi dan Meridhoi semuanya.

Fii amanillah ma’a salamah.

Doa terbaik kami untuk jamaah umroh semua :

” Semoga kalian selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungan-Nya. Semoga Allah membekali kalian dengan takwa, mengampuni dosa-dosa, dan memberikan kebaikan di mana saja kalian berada.”

Dengan lirih hati ini tersedu, turut lantunkan talbiyah hingga menggema di seluruh ruang batinku…

Labbaik Allohumma Labbaik….

Aku Rindu Ya Rabb, undang aku dengan cara terindah – Mu… ????

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: