Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Sebuah Cerpen, By Abrar Rifai

Riyanto masih tersedu. Ia terus menangis di samping pusara ibunya. “Mas, sudah dong. Biarkan emak pergi dengan tenang.”Desti, istri Riyanto memegang tubuh Riyanto. Ia terus berupaya meredakan tangis suaminya.

Sebagai seorang mukmin, tentu Riyanto tak hendak menolak takdir, bahwa kematian ibunya memang sudah menjadi kehendak Allah. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ajal seseorang tak akan bisa ditangguhkan oleh siapapun juga.

Baca Juga : Umur 22 Tahun, Jualan Bakso, Berani Nikah! 

Hanya saja Riyanto menyesalkan dirinya yang tak sempat menemui jenazah ibunya sebelum dimakamkan. Ia juga tidak bisa menemani wanita yang telah melahirkannya itu saat nazak.

Yang lebih Riyanto sesalkan, ia tak sempat memperkenalkan Desti kepada ibunya. Sebab Riyanto dan Desti menikah di Sudan, saat mereka sama-sama menempuh S2 di negeri belalai tersebut.

Baru sehari Riyanto menikah, ketika kabar kematian ibunya sampai kepadanya. Kebahagiaan yang baru dirasakan Riyanto segera sirna. Desti pun urung menikmati malam-malam penganten barunya. Ia harus berbagi sedih dengan suaminya.

Mereka bergegas pulang ke Tanah Air. Dari Soekarno-Hatta langsung menuju Malang. Sesampainya di bandara Abdurrahman Saleh, Malang, Riyanto dijemput Angga, seorang karibnya sewaktu SMA dulu. Riyanto minta langsung diantar ke makam ibunya. Ia menolak ketika Angga menawarinya singgah ke rumah dulu untuk berehat sebentar.

Sembari terus menggenggam tangan Riyanto, mata Desti terus tertuju kepada batu nisan mertuanya. Tertulis di situ, Ratmi binti Kasdi. Desti teringat seorang sosok perempuan yang juga bernama Ratmi. Ia kumpulkan seluruh memorinya. Tetiba Desti terdiam. Ia lepaskan genggamannya dari tangan Riyanto. Bibirnya terkatup, air mata deras mengaliri pipinya.

Riyanto yang juga masih dalam tangisnya kaget dengan apa yang terjadi pada istrinya. Desti pingsan!


Semua berkumpul di rumah Riyanto. Selepas tahlil, mereka tak segera bubar. Tampak ayah Riyanto dan juga ayah Desti. Semua kerabat Riyanto dan beberapa tetangga pun ada. Ustadz Abrar yang berada di tengah-tengah mereka sedang berbicara serius.

“Jadi benar itu Pak, apa yang dikatakan Riyanto dan Desti tadi, bahwa mereka tidak bisa melanjutkan pernikahan. Sebab dua orang yang satu susuan, itu hukumnya seperti saudara kandung. Mereka tidak boleh menikah.” Ayahnya Riyanto, ayahnya Desti dan semua hadirin begitu tegang mendengar penjelasan Ustadz Abrar… “Kalau mereka sudah terlanjur menikah, pernikahan itu batil. Mereka otomatis bercerai ketika mereka tahu bahwa ternyata mereka adalah saudara sesusuan!”


Riyanto dan Desti sebelumnya tidak saling kenal. Mereka bertemu di Khourtum, pada suatu pertemuan para mahasiswa Indonesia di sana. Karena sama-sama berasal dari Malang, mereka pun cepat akrab.

Intesitas pertemuan, komunikasi yang nyambung dan banyak kecocokan lainnya, lambut laun semua itu membentuk cinta. Riyanto mencintai Desti. Desti tak mampik cinta Riyanto.

Dengan alasan untuk menghindari zinah, Riyanto dan Desti sepakat menikah. Mereka sama-sama tidak memberi tahu orang tua mereka masing-masing. Jarak yang jauh dan urusan yang tentunya tidak mudah. Riyanto dan Desti tidak ingin merepotkan mereka.

Ternyata Ratmi, ibu Riyanto dulu pernah bekerja di rumah Desti sebagai pembantu. Saat Desti kecil dulu, Ratmi sering menyusuinya. Bahkan Desti memanggil Ratmi juga dengan panggilan emak.

Ayah dan ibu Desti tahu kalau anaknya menyusu pada Ratmi. Sementara Riyanto dan ayahnya tidak pernah tahu kalau Ratmi punya anak susuan.

Yang terjadi sudah terjadi. Air sungai yang sudah berada di laut sudah terlanjur asin. Tak akan lagi berubah tawar. Sebesar apapun cinta Riyanto pada Desti, bagaiamanapun sayangnya Desti pada Riyanto, toh nyatanya mereka tak bisa hidup bersama.

Kabut tampak pekat menyelimuti gunung Arjuna. Riyanto melepas kepergian Desti bersama ayahnya. Hatinya bergemuruh, tak tahu cara bagaimana menenangkannya. Ia terus memandang ke hadapan, hingga mobil yang ditumpangi Desti hilang di ujung jalan. [ ]

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: