Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Jatim Grebek Tokoh Gelora Nasional

Oleh : Muhammad Sirot, Ketum Partai Gelora awa Timur

Luar biasa antusias pengurus dan kader Partai Gelora se-Jatim untuk mengikuti acara Jatim Grebek Tokoh Nasional Gelora. Hampir 700 kader bergabung meski hanya 500 orang yang berhasil masuk di aplikasi meeting online zoom. Sisanya terpaksa mengikuti melalui live facebook dan youtube.

Meski ‘berdesak-desakan untuk masuk ruangan zoom yang memang terbatas, kegembiraan dan kebahagiaan para kader amat membuncah saat bertemu para tokoh dan bisa menyapa secara langsung melalui dunia maya.

Ketua Bangter Jatim, Jateng dan Yogya, Zainudin bersama pengurus DPW Jatim mengantar para kader untuk berkunjung ke rumah tokoh. Dimulai dari ‘bertamu’ ke rumah Bang Fahri Hamzah. Disana, pengurus disambut ramah dengan hidangan minuman rempah yang akhirnya beliau minum sendiri.

Setelah ngobrol ngalor ngidul dan mendapat petuah plus hadiah masing-masing 1 eksemplar buku tulisan Fahri, rombongan pindah ‘mengunjungi’ rumah Sekjend Mahfudz Sidiq.

Rombongan diajak ngobrol santai di belakang rumah nan asri dengan pemandangan hutan pinus. Beliau berbagi kabar gembira keluarnya SK dari Kemenkumham tentang pengukuhan Gelora sebagai parpol.

Mahfudz mengakui, beberapa tokoh yang ‘digrebek’ sempat ketakutan. Karena kata grebek menurut orang betawi itu bermakna negatif. Biasanya, yang meng-grebek itu satpol PP. Tapi ternyata, model grebek Jatim ini benar-benar berbeda dan menyenangkan.

Baca Juga : Selamat Datang Gelora!

Dari rumah Sekjend, rombongan pindah ke rumah bang Irel, Bendum Partai Gelora. Para kader disuntik semangat agar bekerja memenangkan partai ini.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 11.30, namun rombongan tetap bersemangat. Apalagi giliran rombongan mendatangi rumah artis terkenal, Mbak Ratih Sanggarwati. Beliau merupakan salah satu ketua bidang di DPN Partai Gelora.

Ratih bercerita soal ketertarikannya masuk Gelora. Berawal dari kekagumannya terhadap ketokohan Fahri Hamzah. Ia kagum kepada Fahri karena berkali-kali menolak jabatan menteri yang disodorkan oleh penguasa. Fahri menolak, padahal jabatan itu menjadi rebutan banyak orang. Singa Parlemen dari Nusa Tenggara Barat ini lebih memilih pensiun sejenak dari hiruk pikuk politik sembari menyiapkan partai barunya.

Ratih juga kagum dengan sosok Anis Matta. Narasi dan ide lelaki asal Bone tentang Indonesia masa depan ini begitu membuatnya terkagum-kagum. Ditambah lagi dengan keramahan dan ketulusan Anis saat bertemu dengan siapa saja.

Usai mendengarkan cerita Ratih, rombongan memungkasi kunjungan di kediaman Ketum Anis Matta. Sambutannya sangat hangat, membuat kader merasa semakin dekat. Anis memberi petuah tentang bagaimana menjadi pemimpin rakyat.

“Pemimpin itu harus siap menjadi karpet.” katanya.

Pemimpin harus menyiapkan pundaknya sebagai sandaran bagi rakyat. Pemimpin harus memiliki ruang hati yang luas, jembar dodone, tak mudah tersinggung dan mudah memaafkan serta tidak anti kritik.

Alhamdulillah, akhirnya acara berakhir pada pukul 12.15. Sebelum peserta kembali ke rumah masing-masing, para tokoh membagi-bagikan buah tangan.

Ada Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi yang memberikan hadiah pulsa masing-masing Rp 100.000 untuk 100 peserta.

Ustadz Rofi Munawar membagikan 100 sarung. Fahri Hamzah membagikan 500 buku dan Ustadz Zainudiin membagikan 100 jilbab Gelora.

Tak ketinggalan, Bendum Gelora, Bang Irel juga membagikan pulsa Rp 100.000 bagi 100 peserta.

Sebagai Ketua DPW, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada para tokoh. Semoga menjadi amal shalih bagi para tokoh.

Matur suwun kepada para pengurus dan kader yang rawuh, terutama Gus Misbakh dan tim media yang luar biasa dalam menyiapkan acara super kreatif ini. []

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: