
Viral! Sebuah gambar seorang perempuan muda beserta satu buku tebal. Tebal buku tersebut -tampak gambar- bahkan sampai setara dengan tinggi dadanya.
“Buku tertebal, ada 10 ribu halaman. Ditulis oleh perempuan Aljazair: Nuroh Toallah, dengan berat 55 kg,” demikian caption gambar tersebut.
Disebutkan juga pada gambar tersebut, bahwa buku yang ditulis Nuroh berjudul: Kaifa Tufhamu Al Mar`ah. Dalam kurung: Bagaimana Wanita Dipahami.
Saya coba telusuri siapa yang pertama kali nyebar setengah hoax tersebut. Saya belum berhasil menemukannya.
Setengah hoax? Iya, setengahnya saja yang hoax. Sebab selebihnya masih mengandung kebenaran.

Nama penulis buku tersebut memang benar: Nuroh To’allah (نورة طاع الله). Tapi ada juga yang menulis Nuroh To’atullah (نورة طاعة الله).
Bahwa Nuroh berasal dari Aljazair, itu memang benar. Tepatnya wilayah Satif. Sebagaimana Nuroh juga menulis buku tertebal di dunia untuk saat ini, itu juga benar adanya.
Tapi menyebut halaman buku tersebut hanya 10.000 halaman, ini tidak tepat. Sebab tebal yang sebenarnya adalah 10.551 halaman. Penyebutan berat pun tidak tepat, karena beratnya hanya 45 kg. Sementara yang tertulis di caption gambar adalah 55 kg.
Baca Juga : Kunu Rabbaniyyin Wala Takunu Ramadhaniyyin
Nah, ini nih yang paling hoax, menyebut judul buku tersebut: Kaifa Tufhamu Al Mar`ah. Kemudian didramatisir, seakan-akan isinya adalah bagaimana memahami perempuan.
Seakan-akan buku tebal tersebut berisi rumitnya perihal perempuan. Padahal menurut saya, perempuan itu tidaklah rumit untuk dipahami. Sederhana saja, perempuan hanya perlu ketulusan dan perhatian yang lebih.
Jadi yang benar, buku tebal yang ditulis Nuroh berjudul: Abwabun Najah. Yang kalau di-indonesia-kan bermaksud: Pintu-Pintu Keberhasilan. Buku ini berisi 100.000 hikmah. Atau kata-kata mutiara dan kalimat motivasi yang menggerakkan dengan disertai contoh kejadian masing-masing.
Nuroh dengan karyanya Abwabun Najah, saat ini dinobatkan oleh Guinness World Records, sebagai penulis buku paling tebal di dunia. Mengalahkan tebalnya buku terbitan Amerika yang hanya berisi 10.000 halaman. Itu pun ditulis oleh 100 orang penulis. Sedang Nuroh menulis bukunya sendirian.
Nuroh menulis bukunya tidak disebut tepatnya berapa lama. Tapi ia menyebut sanawat thawilah = bertahun-tahun.
Sedang untuk bisa mencatatkan dirinya pada Guinness World Records sebagai penulis buku paling tebal di dunia, Nuroh membutuhkan waktu selama satu tahun.
Sebab tidak mudah meyakinkan pihak Guinness. Nuroh harus bisa membuktikan bahwa buku tersebut adalah betul-betul asli karyanya sendiri.
Selama satu tahun untuk meyakinkan pihak Guinness, Nuroh menghabiskan waktu 18 jam setiap hari. Selama itu pula, ia meninggalkan seluruh aktifitas lain. Ia fokus mengurus bukunya.
Nuroh mengaku bahwa Abwabun Najah versi tebal 10.551 halaman hanya dicetak satu exemplar saja. “Hadza khossoh li = itu khusus untuk saya,” katanya. Berikutnya nanti buku tersebut akan dicetak menjadi beberapa jilid. “Liyashal alqari` ala tanawulihi = agar orang bisa mudah membacanya.”
Nuroh berkirim salam dan berterimakasih kepada semua orang yang telah memberikan apresiasi terhadap karyanya tersebut.
Nuroh adalah perempuan muda. Umurnya baru 31 Tahun. Ia kelahiran 15 Mei 1989. Selain Abwabun Najah, Nuroh sebelumnya sudah menulis beberapa buku. Diantaranya: Nathiqatul Fawaid wal Hikam dan Ibadatul Jasad.
Semuda Nuroh sudah menorehkan karya besar. Nah, setua kamu sudah ngapain aja? Kamu, iya… Kamuuh! (Abrar Rifai dari berbagai sumber.)

Ammazing your book assalamualaikum salam celebes