Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Sudahi Penyekatan Suramadu

Yang pertama, jujurlah wahai Tuan-tuan dan Nyonya Besar, apa sebenarnya tujuan penyekatan di Suramadu itu?

Serius untuk mencegah penularan virus Covid 19?

Tulus untuk melindungi rakyat dari horor Corona?

Atau ada tujuan selain yang tersebut di atas?

Tolong jujurlah. Tidak usah jujur pada rakyat, kalau kalian rasa itu berat. Tak usah juga kalian bunyikan kejujuran itu.

Tapi cukup suarakan itu pada nurani kalian. Tulis ia di dinding hati, kemudian pahatlah pada bingkai dada.

Setelah itu lakukanlah apa yang ingin kalian lakukan. Sebab kalau memang yang kalian lakukan itu selaras dengan yang tertulis di dinding hati, itulah kebahagiaan.

Baca Juga :  Patuhi Protokol Kesehatan!

Tapi kalau perbuatan kalian ternyata tak sama dengan apa yang disuarakan nurani, selamat menderita, sebab kalian telah mengkhianati diri sendiri!

Sebab sebenarnya Tuan dan Nyonya, penyekatan yang kalian lakukan, swab masal di tempat, di satu titik pada waktu yang sama justru menyebabkan penumpukan manusia.

Rakyat yang menjadi obyek penyekatan, para Nakes, petugas keamanan yang berjaga dan lain sebagainya semua tumpek blek di situ.

Bukankah penumpukan semacam itu justru berpotensi menjadi pemantik penularan Covid-19?

Mungkin tadinya hanya satu dua tiga empat lima orang yang terinveksi, walau mereka sekedar OTG saja. Tapi dengan penumpukan manusia karena disekat di jalan seperti itu, akhirnya menular ke banyak orang.

Bukankah teorinya seperti itu?

Kita dilarang berkumpul.

Tidak boleh berhimpun.

Tapi kenapa justru Tuan-tuan sendiri menciptakan kerumunan yang dilegalisasi dengan penyekatan perlintasan untuk diswab massal?

Bukankah kerumunan itu bisa dihidari, kalau memang tujuannya untuk melindungi rakyat dari tertular wabah corona.

Begini, Tuan, Nyonya…

Madura itu ada empat kabupaten, adakan test anti gen gratis di masing-masing kapupaten. Buat beberapa titik, semisal di kantor Pemkab atau kantor instansi-instansi lainnya di kabupaten setempat.

Dengan demikian rakyat bisa mendatangi posko-posko swab gratis tersebut lebih renggang waktu.

Sosialisasikan melalui struktur Pemerintahan sampai level yang paling bawah, bahwa yang mau melintas Suramadu harus swab terlebih dahulu pada tempat-tempat yang telah ditentukan.

Kalau itu bisa Tuan dan Nyonya lakukan, kericuhan yang tidak perlu lebih bisa dihindari. Yang pasti, tidak akan terjadi penumpukan manusia sebagaimana yang terjadi sekarang.

Tidak terjadi penumpukan, artinya kemungkinan penularan akan lebih bisa ditekan!

Kalau Tuan dan Nyonya berdalih tidak cukup sumberdaya: Nakes terbatas, petugas keamanan terbatas dan uang juga terbatas, sebaiknya tiadakan saja swab untuk orang Madura yang mau ke Surabaya.

Daripada upaya pencegahan penularan Covid-19 yang diinginkan, ternyata justru jauh api dari panggang.

Malah yang terjadi sebagaimana yang kita saksikan bersama saat ini: ricuh! (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: