Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Palsu!

“Sangar rek, plat N iso tekko Titik Nol!” komen seorang kawan di grup Fevci, saat saya posting foto saya dan mobil yang saya beri nama Silverqueen ini nampang di bawah tugu Titik Nol Kilometer Indonesia di Sabang.

Tapi serius, sekarang saya bukan mau memamerkan mobil ini. Bukan pula ingin membuatnya terkenal, sebab keterkenalannya sudah melampaui pemiliknya. Dimana-mana orang minta foto dengannya, bukan dengan saya. 😀

Sekarang saya justru ingin menunjukkan aib Silverqueen. Lihat itu tempelan bertuliskan 4WD di bawah plat nomer. Tampak, kan?

4WD itu berarti bahwa 4X4, yaitu satu mobil digerakkan empat rodanya sekaligus. Semisal kita berada di medan bertanjakan extreem atau berlumpur dalam dan beragam medan off road lainnya.

Baca Juga : Dicekam Rasa Takut

Transmisi berpenggerak empat roda ini memang lazim disematkan pada mobil-mobil tangguh seperti Everest, Pajero, Fortuner dan lain sebagainya.

Tapi tulisan 4WD di mobil saya ini adalah palsu belaka. Sebab mobil ini bukan 4X4, tapi hanya 4X2 biasa!

Tapi bukan saya yang menempel stiker itu. Waktu saya beli sudah ada tempelan seperti itu. Rupanya pemilik lamanya yang memoles seperti itu. Sekedar buat gaya-gayaan ajaitu

Sekedar melihat body mobil ini, orang awam akan menyangka bahwa mobil adalah 4X4. Tapi bagi anak-anak Fevci yang sudah hafal berbagai bentuk mobil Everest, langsung bisa tahu bahwa itu hanyalah tempelan belaka.

Sebab untuk pasar Indonesia, Ford tidak pernah menjual Everest TDCI matic 4X4.

TDCI 4X4 di Indonesia hanya ada yang transmisi manual. Itu pun kebanyakan adalah mobil-mobil tambang.

Sedang matic 4X4 adanya pada generasi sebelumnya: TDI. Atau generasi setelahnya: Titanium.

Karena mobil saya ini memang bukan 4X4, makan ketika kemaren kita main-main di Black Larva Kintamani, di bukit-bukit pasir di sana, akhirnya ia terperosok pada kubangan pasir yang sangat dalam.

Coba kalau 4X4, pasti bisa dilibas tuh medan!

Maka, seorang kawab berujar, “Ini gimana, tulisan 4WD tapi loyo!”

Tuh kan…

Begitulah memang, segenap kepalsuan hanyalah kepalsuan. Ia tidak akan bisa dihadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya.

Seperti misal orang-orang yang berdandan kiai, berpenampilan ustadz dan atau berpakaian santri. Tapi sekedar pada penampilan saja, sebab mereka tidak punya ilmu sebagaimana kiai, ustadz atau santri.

Sekedar berbekal sorban dan aksesoris lainnya, kemudian menghafal satu dua ayat dan hadis, mereka tampil berceramah. Maka, yang terjadi mereka akhirnya merusak agama!

Pun, semisal orang-orang jahat, untuk tujuan-tujuan politik tertentu mereka tampil dengan segenap citra polesan. Mulai dari masuk gorong-gorong, blusukan di kolong jembatan, pasar-pasar kumuh dan berbagai tempat berkumpulnya para jelata.

Orang ramai pun berdecak. Menganggap mereka calon yang merakyat, berpihak pada rakyat dan hanya akan berpihak pada rakyat.

Nyatanya setelah mereka terpilih, justru mencekik rakyat, memalaki rakyat dan lebih sadis lagi mereka meangadu domba rakyat!

Maka, abaikan stiker 4WD di mobil ini, sebab itu adalah palsu. Sama halnya dengan kumis dan jenggot yang seringkali dipasang oleh Sule dan Andre Taulany pada berbagai lawakannya, padahal sebenarnya mereka berdua tidak berjenggot dan tidak berkumis. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: