Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Kebiasaan kita adalah meyakini hal yang kita lihat sekilas-sekilas. Pun, segera membuat kesimpulan pada pendengaran yang sekedar lewat dan berlalu.

Maka, sesungguhnya At-Tabbayyun itu adalah cara semua orang untuk memperoleh kejelasan tentang apa yang didengar dan apa yang didengar.

Saya pernah jalan sama Helvy Tiana Rosa pada beberapa kesempatan. Saya juga menulis beberapa hal tentang perempuan pendiri FLP tersebut.

Maka, sekian banyak orang menanyakan Mbak Helvy ke saya. Sampai ada yang menyebut saya adalah sekretaris beliau. Aya-aya wae. ๐Ÿ™‚

Dalam berpuluh tulisan saya, membela Fahri Hamzah , mulai sejak banyak orang tak hirau pada lelaki Sumbawa tersebut. Kemudian orang-orang menyebut saya dekat dengan Fahri. Padahal ketika itu saya gak kenal Fahri, ketemu aja pun belum pernah.

Baca Juga : Meluruskan Akhlak Dari Cicak, Kadal Hingga Buaya

Pada Pilpres 2019 yang lalu, Safari Jawa Timur, khususnya Malang Raya, saya banyak jalan dengan Sandiaga Uno. Pun, akhirnya banyak yang menduga saya mempunyai hubungan pribadi dengan laki-laki yang sudah kaya sejak dalam kandungan itu.

Bahkan tak jarang menyebut saya banyak dapat uang dari Sandiaga. Padahal yang ada, dalam rangka mendukung dirinya menjadi wakil presiden, justru saya yang torok!

Terkait Pilpres yang baru lalu, saya memang banyak jalan dengan Marzuki Alie. Runtang-runtung, mangan bareng dan seterusnya. Pernah juga saya semobil berdua saja dengan dia.

Dari pantai utara hingga pantai selatan. Tapi yang pasti, saya tidak pernah sehotel dengannya, apalagi sekamar. Kecuali kalau di Hotel Radho Hotel Malang. Itu karena Pak Marzuki dapat gratisan. Dan saya pun memang sudah biasa tidur gratis di hotel syariah tersebut.

Nah, saat akhir-akhir ini Marzuki Alie kembali sering muncul di TV, karena konflik panas dirinya dengan DPP Demokrat, rupanya banyak orang yang bertanya kepada saya, โ€œYo,opo Pak Marzuki?โ€

Saya jawab, โ€œYo mboh! Lha wong sakjoki mari Pilpres, aku wes gak tahu hubungan blas karo Pak Marzuki.” ๐Ÿ˜€

โ€œYo,opo Marzuki kok iso ngono?โ€ kejar orang yang bertanya.

Saya tidak tahu menahu tentang konflik Demokrat. Pak Marzuki berkonflik dengan Pak SBY ataupun AHY dan jajarannya, saya juga gak tahu.

Lha saya memang bukan siapa-siapanya Marzuki Ali. Hanya pernah jalan bareng untuk satu kepentingan bersama: memperjuangkan Prabawo-Sandi menjadi Presiden dan Wapres.

Setelah kepentingan itu selesai, apalagi Prabawo-Sandi gagal, selesai sudah urusan saya dengan Marzuki Alie dan begitu juga sebaliknya.

Begitulah ketika orang mempunyai kepentingan bersama atau sedang butuh dan karena ingin memanfaatkan, menjadi seakan rapat.

Urusan selesai, selesai jugalah cerita.

Samalah dengan (sebagian) orang-orang Garbi-Gelora, saat saya serang PKS terkait konflik mereka dengan Anis-Fahri CS, para aktivis Gelora ngeriwung di beranda saya. Puja dan dukungan mereka gaungkan.

Namun, ketika saya mulai mengkritik Fahri dan menggelitik Gelora, seketika algoritma isi kepala dan dada mereka menggerakkan logika FB. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: