Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Hati-hati Bersosial Media

Satu di antara petuah emas Pak Husnun N Djuraid, “Kalau Anda seorang wartawan, ingatlah bahwa saat kaki kanan Anda sudah di surga, tapi kaki kiri Anda bisa jadi masih tertinggal di neraka!”

Tidak persis sama konteksnya, tapi lebih kurang samalah. Bahkan bisa jadi lebih tepat konteks kalau petuah di atas ditujukan kepada para penulis Facebook.

Eh, di Facebook tidak disebut penulis, ya? Baiklah, pembuat status atau tukang bagi tulisan dan berbagai sebutan lain.

Pak Husnun, selain wartawan dan juga pimpinan surat kabar, beliau juga adalah dosen jurnalistik dan muballigh. Maka tak heran, walau beliau suka menulis, tapi tetap keselamatan akherat akibat tulisan itu menjadi pertimbangan utama.

Sekedar menulis, itu mudah. Terlebih bagi mereka yang sudah biasa menulis. Bahkan pengalaman saya, terbetik saja ide, beberapa menit ke depan sudah jadi tulisan.

Baca Juga : Sakit Bukanlah Aib

Tapi persoalannya bukan sekedar tulisan. Namun apakah ada kemanfaatan pada tulisan tersebut atau tidak. Lebih jauh lagi, apakah tulisan tersebut mengantarkan ke surga atau ke neraka.

Dalam konteks media sosial, seharusnya para pengguna media sosial aktif, hal tersebut lebih menakutkan daripada seorang penulis.

Sebab seorang Fesbuker, pengguna Twitter dan terlebih lagi WhatsApp, hanya dengan satu tekan, dia bisa membagi satu postingan kepada ribuan orang.

Postingan bisa berupa tulisan, gambar hingga video.
Video ini seringkali lebih jahat daripada tulisan. Sebab sekarang orang begitu mudahnya menggabungkan antara satu cuplikan video pernyataan seorang tokoh, kemudian diadu dengan pernyataan tokoh yang lain.

Hal tersebut sering dilakukan demi untuk mendapatkan viewer besar, karena ingin meraup duit banyak dari adsen YouTube. Duh!

Postingan-postingan semacam itu adalah sampah kering yang mudah menyulut orang-orang pandir di sekitar kita.
Tapi begitulah adanya kenyataan sebagian kita hari ini. Pada waktu mata sudah lebih sering terbelalak pada layar gadget.

Pada waktu orang lebih suka menyambangi kawannya melalui layar HP daripada berjumpa langsung di kediamannya.
Pada waktu orang dipaksa mengikuti kajian virtual, daripada langsung hadir datang dan bersimpuh di hadapan guru.

Maka, berhati-hatilah wahai pengguna media sosial, jangan hantarkan satu kakimu menuju surga, sementara satu kaki yang lain, terjepit di pintu neraka! (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: