Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Evaluasi & Resolusi

By: Rahma Damayanty

Budaya kita adalah menulis resolusi, tapi jarang mengevaluasi pencapaian. Resolusi tinggal resolusi. Seperti saya. Bisa jadi, yang satu gerbong dengan saya banyak jumlahnya. Hehe

Namun, secara tak sengaja, saya terdampar di salah satu blog seorang pakar pengembangan diri, yang memberi panduan sederhana bagaimana mengevaluasi sebuah resolusi.

Mumpung bersemangat, saya pikir tak ada salahnya berbagi kepada khalayak OrangRamai. Sebab, menulis di OrangRamai adalah capaian yang turut saya jadikan penilaian. Wah.

Baca Juga : Manajemen Diri, Membentuk Karakter

Jadi, pembaca OrangRamai boleh mengevaluasi pencapaian di beberapa bidang kehidupan. Untuk memudahkan, beri skor 1-10 tingkat kepuasan pribadi terhadap pencapaian diri. Anda boleh membagi ke beberapa bidang, seperti:

✏️Pengembangan Pribadi
✏️ Spritual
✏️ Fisik
✏️Keluarga
✏️Relasi
✏️Karir dan bisnis
✏️Keuangan
✏️Hobi

Nah, masing-masing bidang itu dipecah menjadi beberapa capaian kecil.

Misalkan di bagian fisik, target turun berat badan dan berkurangnya lingkar pinggang bisa jadi patokan. Terserah saja apa yang menjadi prioritas penting hidup, itulah yang kita evaluasi. Sampai detil sekali juga boleh.

Berita buruknya, setelah saya evaluasi semua bidang, semuanya ada di skala rata-rata di bawah 5. Padahal sudah jujur sekali saat bercermin diri. Sungguh, saya kecewa telah banyak membuang-buang waktu dan gagal membuat manajemen diri.

Kecewa sebentar saja ya, justru ini membuat bangkit kembali. Kalau tak bisa dikejar dengan berlari, maka saya akan tetap menyelesaikan apa yang sudah dimulai sampai garis akhir. InsyaAllah.

Berita baiknya, ada beberapa poin dalam hidup bernilai 7. Alhamdulillah.

Salah satunya kemampuan untuk beradaptasi dan mau menerima perbedaan dalam keluarga. Dampak positifnya, saya tak lagi baperan dan hubungan dengan keluarga besar juga semakin baik. Saya juga naik level satu tingkat dalam bisnis. Alhamdulillah.

Hobi menulis terasah kembali, alhamdulillah berkat OrangRamai. Jujur, saya tak lagi nyaman menulis apa saja di beranda sendiri, sebab polisi moralnya banyak.

Justru, semua bisa dituangkan di OrangRamai. Karena itu, wajib bagi saya berterima kasih kepada Ustadz Abrar Rusdi Rifai, Pakde Heri Cahyo, dan Kak Afiani Gobel yang mengajak saya ikut serta di grup ini.

OrangRamai ini positif sekali keberadaannya. Yang paling utama, sebagai ajang mengasah keterampilan menulis sekaligus bersilahturrahim.

Tak ada baperan di grup ini, tak seperti grup menulis sejuta umat di kelas sebelah. Kalaupun sepi komen, saya tak terganggu. Sebab, jalan kepenulisan, mestinya tidak harus riuh dengan sorak-sorai dan perdebatan.

Selamat mengevaluasi resolusi. Jabat virtual. Toss…

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: