Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Jadi Siapa Menjegal Siapa?

Ini sikap dan pendapat saya, Anda boleh berbeda dengan saya. Lha berbeda pendapatan saja boleh kok, masa sekedar berbeda pendapat saja gak boleh?

Tapi kalau Anda sebenarnya sama sikap dan pendapat dengan saya, jangan juga malu-malu. Jujurlah. Sebab kejujuran itu menenangkan.

Abaikan dulu semua teori-teori kecurangan atau upaya sebagian orang atau kelompok tertentu untuk menguntungkan dan merugikan yang lain.

Baca Juga : Laju Anis Matta 

Tapi kita lihat dulu secara sadar dan obyektif, terkait adanya ancaman akan keberadaan partai lain (baru) terhadap partai lain yang sebelumnya sudah ada.

Semisal dulu, ancaman Nasdem terhadap Golkar. Ancaman PKS terhadap PPP dan lain sebagainya.

Dua di antara ancaman terhadap elektabilitas suatu partai, adalah:
1. Sempalan partai tertentu karena konflik, yang menyebabkan banyak pengurusnya keluar (dikeluarkan) kemudian berhimpun membentuk partai baru.
2. Karena adanya partai baru, yang segmen pemilihnya beririsan. Misal partai agama, ya mengancam partai agama. Partai nasionalis, ya mengancam partai nasionalis.

Nah, dalam konteks Pemilu 2024, PKS sangat berkepentingan agar Partai Gelora dan Partai Umat tidak lolos. Sebab Partai Gelora dan Partai Umat keduanya menjadi ancaman terhadap suara PKS, sekaligus karena dua faktor di atas.

Partai Gelora, semua orang juga tahu bahwa para punggawanya adalah orang-orang yang selama ini membesarkan PKS. Merekalah yang sejatinya pemain utama terhadap berbagai capaian yang didapatkan PKS selama ini Sedangkan orang-orang yang sekarang mengurus PKS, dulunya banyak yang menjadi pemain cadangan.

Ataupun kalau ikut bermain, tak lebih hanya pelengkap belaka. Maka, jelas bahwa Partai Gelora ini akan banyak mengambil suara PKS. Kalau meminjam istilah Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq, Gelora ini cukup berburu di kebun binatang saja untuk bisa mendapatkan banyak suara PKS.

Tapi tentu, suara yang didapatkan Gelora dari berburu di kebun binatang itu masih terlalu sedikit, maka mereka pun harus berburu di hutan luas.

Kemudian Partai Umat, partai ini menjadi ancaman bagi PKS karena faktor yang ke dua. Sebagai partai yang oleh Prof. Amin Rais dibesut menjadi partai Islam tersebut, jelas akan beririsan dan bahkan bertabrakan dengan laju PKS.

Komponen 212, saya kira akan lebih memilih Partai Umat daripada PKS. Sebab, dari awal Partai Umat telah bertekad benar-benar menampilkan diri dengan keislaman yang kental. Sementara PKS semakin mengarah tampil gaul, bahkan sudah suka bergoyang dalam senam-senam mereka.

Maka karena itulah, tentu PKS tidak menginginkan Partai Gelora dan Partai Umat lolos menjadi peserta Pemilu 2024. Nah, ketidak-inginan PKS akan lolosnya dua partai tersebut bisa dilakukan dengan cara legal ataupun tidak.

Yang pasti, dengan segala keterbatasan dan kelebihannya, tentu PKS akan bergerak dong, melakukan hal-hal yang membuat Partai Gelora dan Partai Umat tidak lolos.

Tapi rupanya untuk Partai Gelora, PKS harus cemberut. Karena partai besutan Anis Matta ini berhasil melenggang dengan gayanya yang memukau.

Sementara untuk Partai Umat, PKS bisa sedikit tersenyum. Sebab sampai sejauh ini partai bentukan Amin Rais itu masih tersendat. Tapi PKS jangan dulu lega, sebab para aktivis Partai Umat masih terus berjuang agar partai mereka lolos. Semoga!

Karena itulah, kalau sekarang ini banyak orang lempar batu sembunyi tangan, wajar saja. Tapi cara lempar batu yang masih pakai tangan itu sudah kuno. Sebab sekarang harusnya lempar batu sudah bisa pakai robot! (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: