Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Melepas Senja

Bola api itupun tenggelam, bersama segenap buncah rindu beburung akan hadirnya kembali esok hari.

Lantunan adzan bertaluan menyambut gelap. Maghrib mengawali malam, dengan segenap kelam yang meringkus kebuasan para pemburu.

Pernah kau begitu bahagia, setelah lepas dari belenggu kepalsuan yang selama ini kau perankan.

Tak mudah memang memulai jalan baru, untuk menuju kesejatian. Sebagaimana para pendaki di awal langkahnya.

Tapi segenap keteguhan dan kesabaran, kemudian mengantarnya menuju puncak keindahan. Saat semua kecil ditatapnya dari atas. Pandangan tak terbatas itu misteri, tapi itulah keindahan yang tak bertepi.

Tapi ketika langkah baru beberapa ayunan, kau tak sanggup dengan segenap onak dan durinya, maka kau akan surut atau kembali terjerembab. Terpuruk!

Hanya bening matamu, yang sanggup menatap, bahwa di antara onak dan duri itu jalan lempang bersiap menyambutmu.

Jujur melihat hijau itu adalah hijau, tanah itu adalah tanah dan belukar adalah belukar, itulah yang perlu kau himpun untuk mereguk air telaga di tengah lembah bahagia.

Seperti sabda Baginda, “Bahwa beragama itu seperti menggenggam bara api…”

Tak sanggup menahan panas, maka kau akan melepaskannya. Tapi jika kau sanggup sejenak menahan baranya, kelak kau akan disambut kerling mata bidadari di pintu-pintu surga. (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: