Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Menulis Atau Yutuban?

Gurunda, Prof. Ersis Warmansyah Abbas membagi foto ini beberapa saat yang lalu. Kala itu lemak di sekitaran perut dan wilayah lainnya di tubuh ini belum begitu banyak. Langsing banget!

Baju itu warna cokelat. Celana itu juga cokelat. Bukan warnanya yang ingin saya ceritakan. Tapi saya hanya mau bilang: dua busana itu sudah tidak cukup saya kenakan sekarang.

Baca Juga : Anti Arab Lama-lama Anti Islam! 

Mekar tubuh saya saat ini nyaris dua kali lipat dari ukuran baju dan celana tersebut. Duh!

Ini di Tebuireng. Ketika itu saya bersama Mas Akung Krisna , Mas Dony Aliando, Mas Muhammad Ikbal menemani Prof. Ersis keliling Jawa Timur, menebar virus menulis.

Ada satu hal penting lagi yang perlu saya utarakan, ketika itu perut Mas Akung Krisna, jauh lebih maju dari perut saya. Tapi sekarang kebalik, kemajuan perut saya sudah jauh mendahului perut lelaki blasteran Madiun-Probolinggo tersebut.

Itu karena pedagang kuliner online pertama di Dunia itu, sekarang rajin berpuasa. Iya, Mas Akung kini suka berpuasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh dan puasa-puasa sunnah lainnya. Sementara saya, untuk berpuasa, sekarang nunggu terbitnya hilal Ramadhan dulu.

Gus Shalah, adalah satu di antara kiai yang rajin menulis. Kala smartphone masih dikuasai oleh Almarhum BlackBerry, Gus Shalah sudah begitu rajin nulis di laman gadget asal Kanada tersebut.

Dengan menulis di layar BlackBerry, tulisan-tulisan Gus Shalah banyak menghiasi rubrik opini Jawa Pos, Kompas dan berbagai harian Nasional lainnya.

Karenanya perbincangan menulis antara Prof. EWA dan Gus Shalah di meja sarapan pagi itu begitu gayeng. Saya sebagai remah rempeyek, hanya menjadi penyimak saja percakapan dua orang besar tersebut.

Pada tulisannya, yang menjadi caption foto ini, Prof. Ersis menegaskan bahwa perjumpaan beliau dengan berbagai tokoh dan beragam orang hebat, adalah karena tulisan. Sebagaimana jamak diketahui, Prof. EWA memang dosen yang gila menulis. Buku karyanya sudah lebih 100 judul.

Adapun saya, masih tertatih untuk menjadi seorang penulis. Menjadi penulis belum kesampaian, sekarang banting setir menjadi YouTuber.

Namun sejujurnya, kenyamanan menulis tak akan pernah tergantikan oleh keasyikan membuat konten YouTube. Jadinya sekarang saya sedang memadu: nyaman menulis dan asyik yutuban! ๐Ÿ˜€
(Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: