Tidak dipungkiri, teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Dalam hal komunikasi, misalnya. Kalau 15 tahun yang lalu masih tidak banyak yang menggunakan komunikasi melalui chat, kini hampir semua orang di berbagai usia sudah familiar menggunakan aplikasi chat untuk media berkomunikasi. Terlebih sejak diluncurkan aplikasi WhatsApp di tahun 2009.
Kepemilikan Telepon Genggam atau Handphone juga sudah sangat biasa. Bahkan Sebagian orang mempunyai lebih dari satu handphone. Data pada awal tahun 2024, Indonesia memiliki 353,3 Juta telepon seluler aktif. Ini setara dengan 126,8% dari total penduduk Indonesia.
Baca Juga : 5 Jenis Manusia Versi Cak Nun
Begitu banyak kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan ketika kita menggunakan teknologi. Apalagi saat ini semakin dimanjakan dengan terobosan Artificial Intelligence (AI). Banyak pekerjaan yang biasanya perlu waktu lama untuk menyelesaikannya, kini dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup sangat terdampak oleh kecanggihan teknologi ini. Tanpa batasan, kolaborasi kerja sangat mungkin untuk dilakukan dengan teknologi.
Baca Juga : Uang itu Fluida!
Namun, seperti hal lainnya yang ada di dunia ini, semua punya dampak negatif. Teknologi pun juga menyajikan dampak negatif di samping begitu banyak manfaatnya.
Ketergantungan dan Stress meningkat seiring dengan kuatnya penggunaan teknologi. Hal ini paling rawan terjadi pada pengguna gadget. Banjirnya informasi seringkali membuat pengguna menjadi kualahan. Secara terus menerus, Kita harus memutuskan apa yang harus dibaca, apa yang harus dipercaya, dan apa yang harus diabaikan di tengah lautan informasi yang terus datang tanpa henti. Ini tentu sangat melelahkan.
Belum lagi berondongan notifikasi yang masuk. Ini akan menjadi distraksi yang memecah fokus jika tidak pandai mengatasinya. Produktivitas menjadi terancam karena seringnya terinterupsi oleh notifikasi.
Baca Juga : Sajian Kehidupan
Fisik juga menerima dampaknya. Keluhan nyeri di leher, punggung, Pundak, dll meningkat karena penggunaan gadget yang semakin lama.
Alhasil, semua hal bisa mengandung obat dan juga racun. Perlu bijak dalam menetapkan batasan agar screen-time kita sehat. Mematikan notifikasi yang tidak penting sangat perlu untuk dilakukan. dan jangan ragu untuk melakukan digital detox untuk Kesehatan fisik dan mental kita.
Baca Juga : Menemukan Keseimbangan Lewat Digital Detox
Mari bijak memanfaatkan teknologi agar kita dapat hidup lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih produktif tanpa merasa terjebak dalam beban digital yang tak ada habisnya!
Terkait
Sawang Sinawang
Takut Dinilai, Sulit di Publik?
Menemukan Keseimbangan Lewat Digital Detox