
Kecemasan sosial adalah ketakutan berlebihan terhadap penilaian orang lain, terutama di tempat umum. Bagi sebagian orang, aktivitas sehari-hari seperti berjalan di keramaian atau berinteraksi dengan orang asing dapat memicu rasa cemas yang intens. Ini dapat menimbulkan gejala fisik seperti jantung berdebar, gemetar, dan perasaan malu yang berlebihan.
Faktor-faktor seperti pengalaman buruk, rendah diri, atau tekanan sosial untuk tampil sempurna sering kali menjadi pemicu kecemasan ini. Di era media sosial, tekanan ini semakin besar karena rasa takut untuk dinilai orang lain semakin menonjol.
Baca Juga : Mengenali Diri Sendiri, Kunci Keberhasilan
Namun, kecemasan sosial bukanlah kondisi yang tak dapat diatasi. Dengan terapi kognitif-behavioral, teknik relaksasi, serta dukungan dari lingkungan sosial, seseorang dapat mengurangi dampak kecemasan dan menjalani hidup lebih bebas. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih memahami kondisi ini, menciptakan lingkungan yang inklusif dan empatik.
Baca Juga : Sikap “Masa Bodo” Tameng Kejulidan
Kecemasan sosial bisa menjadi tantangan besar. Namun, dengan pendekatan yang tepat, ketakutan ini dapat dikelola sehingga individu yang mengalaminya bisa tetap beraktivitas di tempat umum tanpa dibebani rasa takut.
Terkait
Teknologi: Teman atau Pengganggu?
Sawang Sinawang
Menemukan Keseimbangan Lewat Digital Detox