
Pernahkah Anda mendengar istilah “Decision Paralysis”?
Kalau secara Bahasa, Decision artinya keputusan. Paralysis artinya kelumpuhan.
Kalau digabungkan, secara bahasa, Decision Paralysis artinya Kelumpuhan Keputusan.
Sebenarnya, ini adalah sebuah fenomena. Entah apakah Anda pernah mengalaminya atau belum.
Yang jelas, ketika kita merasakan kuwalahan dalam proses pengambilan keputusan, maka fenomena inilah yang terjadi. Biasanya, respons kita akan melambat. Tidak bisa segera berjalan karena lambatnya pengambilan keputusan hidup.
Ketika ada dua opsi yang sama-sama sulit untuk ditimbang, maka akan terasa fenomena ini.
Namun, jika terlalu banyak dibumbui overthinking, maka semakin parah Decision Paralysis yang kita rasakan.
Terkadang, kita disuguhi pilihan itu tidaklah selalu menjadi kondisi yang bagus. Apalagi ketika tidak bisa menjawab “terserah deh!” dalam keputusan kita.
Namun, ada lho yang mengalami Decision Paralysis ini karena terlalu sering menengok keluar jendela!
Rumput tetangga, baju tetangga, rumah tetangga, dll.
Jika terlalu rajin menengok itu semua, maka akan sulit mengambil keputusan. Karena keputusan itu sebenarnya ada pada dalam diri kita, bukan di rumah tetangga!
Maka stop tengok-tengok keluar jendela.
Dalami diri sendiri.
Temukan siapa diri kita. Temukan dimana posisi kita. Temukan apa kekuatan kita. Temukan apa yang ingin kita raih sebenarnya.
Maka kita akan semakin percaya diri.
Buktikan!
Terkait
Pintar Tapi Cepat Bosan? Begini Cara Efektif Belajar untuk Anak Ber-IQ Tinggi!
Burnout pada Orang Tua: Bagaimana Mengatasinya?
Teknologi: Teman atau Pengganggu?