Ada suatu penelitian dengan hasil yang unik. Menurut ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur menyebutkan bahwa sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.
Statistik tersebut termasuk mahasiswa di jurusan yang diidam-idamkan seperti Kedokteran, Teknik, dll.
Banyak juga ditemukan orang yang tidak menikmati suasana kerjanya padahal dia seorang PNS atau seorang pegawai BUMN. Padahal, di luar sana begitu banyak yang “katanya” menginginkan posisi itu.
Baca Juga : Asing Bagi DIri Sendiri
Mengapa kita banyak menemui orang yang harusnya bahagia dengan kondisinya yang tampak keren, namun ternyata dia tidak menikmatinya.
Atau, kita sendiri. Kita tidak bisa menikmati hidup padahal kondisi kita sudah masuk “standar” hidup mapan oleh Masyarakat umum.
Satu hal yang perlu digarisbawahi dan disadari. Kebahagiaan itu tidak berstandar!
Kita tidak akan bisa Bahagia jika kita bergantung pada keinginan orang lain. Bukan keinginan kita sendiri.
Mungkin orang lain ingin sekolah kedokteran. “Hanya” karena kita pintar dan akademis bagus, Masyarakat menggiring opini bahwa kita harus kuliah kedokteran. Sayang kalau tidak masuk kedokteran, katanya.
Lalu masuklah kita ke kedokteran. Banggalah kita. Banggalah orang tua kita. Orang sekitar kita Bahagia. Namun bagaimana dengan perjalanannya? Akan sulit menjalani dengan bahagia jika kita sebenarnya ingin kuliah di sastra. Lalu orang akan menstempel kita “TIDAK BERSYUKUR” jika kita mengutarakan fakta bahwa kita sebenarnya ingin kuliah sastra.
Agar kita bisa bahagia, kita harus mendengarkan dengan baik isi hati kita, bukan isi hati orang lain.
Mengarungi perjalanan kehidupan tidak akan bisa dinikmati jika tidak diisi dengan hal-hal yang kita sukai. Sekali lagi, kita sukai. Bukan orang lain sukai!
Baca Juga : Panggung Masa Lalu
Biarlah kebanyakan orang menyukai melanjutkan kuliah. Kalau kita tidak ingin kuliah, percaya diri saja. Akui keinginan itu dengan jujur. Lalu berkaryalah sesuai dengan keinginan itu. Maka hasilnya akan maksimal karena kita melakukan hal yang kita sukai.
Jadi, mulai sekarang, mari kita biasakan melakukan hal-hal yang membuat kita Bahagia. Asalkan itu tidak melanggar hukum Tuhan, maka meskipun orang lain menyalahkan cara kita berbahagia, tetaplah lakukan apa yang benar-benar kita inginkan dengan rasa yang Merdeka!
2 thoughts on “Bahagia dengan Merdeka!”