
Sekarang, berhentilah berpikir.
Seperti pada lagu si kecil Sherina, lihat segalanya lebih dekat.
Apakah harapan kita terlalu besar sehingga sulit untuk memuaskannya?
Semakin sedikit kepuasan, maka semakin terasa sedikit kebaikan yang diterima.
Semakin sedikit kepuasan, maka semakin terasa sedikit do’a yang terjawab.
Dan pada saat itu, terasa jurang kekosongan semakin menganga lebar.
Bersyukur menjadi lebih jarang. Karena terlalu sering menengok ke orang-orang yang dianggap lebih baik kondisinya.
Rasa tidak Bahagia semakin meningkat, karenanya rasa kesepian menyapa. Terasa sepi, walau dalam situasi sendiri maupun di keramaian.
Ketika melihat sekitar, orang-orang terasa seperti penunjuk arah. Bahkan mencerna petunjuk itu pun tidak sempat.
Maka ketika itu semua terjadi, cobalah menyapa diri sendiri.
Baca Juga : Pengembara Masa Lalu ke Masa Depan
Focus pada diri sendiri dan bermeditasi, merefleksikan diri.
Agar kita memahami diri kita sebagai manusia utuh.
Sehingga kita tidak menjadi asing bagi diri kita sendiri.
2 thoughts on “Asing bagi Diri Sendiri”