Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Degup Cinta Dari Belantara Rimba

Ada yang datang membawa benci, ia ingin meludahi mukamu. Bahkan ingin membunuhmu!

Tapi tak sedikit yang datang membawa cinta, ia ingin memelukmu dalam dekap yang paling hangat. Ingin mengecup keningmu pada rindu yang paling lekat.

Ada yang pergi membawa bara kesumat, ia begitu membencimu. Tak sanggup lagi sekedar melihat kelebat tubuhmu, apalagi memandang wajahmu.

Ia tak lagi sudi sekedar mendengar rintik hujan yang sama denganmu. Apalagi desau angin sebelum hujan reda, atau petang yang berang didekap merah saga.

Baca Juga : Mengasihi Ibu 

Namun ada juga yang sengaja menjauh darimu, dengan segenap cinta yang digenggamnya. Sebab terkadang paduan cinta itu mendera, pada lidah-lidah yang tak lagi kuasa merangkai kata.

Mulut-mulut yang terbungkam, tangan yang tertawan hingga kaki yang dirantai baja. Sungguh ini adalah deraan yang tak sanggup lagi dilakoni cinta. Maka, pergilah!

Cerita lauz dan sukkar, kartun berbahasa Arab, menuturkan seorang ayah, Hisyam yang memilih membawa anaknya, Majed jauh ke dalam hutan, untuk menjaga anaknya dari pengaruh perilaku manusia yang dianggapnya sudah lebih binatang dari binatang.

Sementara di tempat yang sama, hiduplah seekor beruang betina bernama Vinto, dengan dua anaknya yang masih kecil, Lauz dan Sukkar.

Waktu berjalan, bulan berganti tahun, tahun memajang masa hingga tak lagi sanggup dikira. Secara alami dalam kehidupan di hutan, berjumpalah Lauz dan Sukkar dengan Majed.

Awalnya mereka saling takut. Sebab Vinto telah memberi pesan kepada kedua anaknya agar menjauhi manusia. Karena manusia itu adalah makhluk yang paling berbahaya bagi semua binatang.

Sebaliknya, Hisyam pun sudah mewanti-wanti anaknya agar tidak mendekat ke tempat yang menjadi sarang beruang-beruang tersebut.

Tapi apa yang dialami Lauz dan Sukkar tidaklah sebagaimana yang digambarkan ibunya, sebab Majed ternyata begitu baik pada mereka. Majed memberinya gula-gula yang begitu sedap.

Majed juga mengajak Lauz dan Sukkar bermain, layaknya kawan yang begitu akrab. Mereka saling bahagia dan bersahabat dengan sangat mesra.

Hingga pada suatu hari, Vinto tahu persahabatan dua anaknya dengan manusia. Vinto sangat marah! Tak sekedar marah, Vinto pun menghukum Lauz dan Sukkar. Dua anak beruang itu tak dijinkan ibunya keluar dari sarang.

Tapi namanya anak-anak, ketika ibu mereka sedang pergi mencari makan, mereka pun diam-diam pergi. Maksudnya ingin menemui sahabatnya, Majed.

Tapi malang, di tengah jalan mereka berjumpa dengan kawanan serigala. Lauz dan Sukkar tak berkutik, mereka terjebak di tengah kawanan serigala yang kelaparan.

Tapi sebelum serigala-serigala itu menerkam mereka, keduanya dengan cepat naik ke suatu pohon, sembari berteriak memanggil ibunya, “Ummiiiiiiiii…!“ Teriakan Lauz dan Sukkar membelah hutan. Vinto yang sedang suntuk mencari makan pun mendengar teriakan kedua anaknya.

Secepat kilat ia berlari menuju arah suara tersebut. Insting seorang ibu segera sadar bahwa anaknya dalam bahaya. Sesampainya di lokasi, Vinto mendapati banyak serigala sedang mengelilingi pohon yang dipanjat anaknya.

Vinto pun langsung menyerang serigala-serigala itu. Seorang ibu demi menyelamatkan anaknya harus berjibaku bertarung melawan banyak serigala lapar.

Vinto memenangkan pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Di antara serigala itu ada yang mati, sebagian lainnya melarikan diri. Setelah suasana aman, Lauz dan Sukkar turun dari pohon.

Vinto mendekap mereka dengan cinta. “Anti qawiyayah, Ummi!” seru Lauz dan Sukkar nyaris berbarengan. Sembari mengelus kepala kedua anaknya, Vinto menjawab, “Tusbihul ummu qawiyyah min ajli shagiriha…“ Sementara nun di sana, Hisyam sedang kedatangan sekelompok orang dari kampungnya.

Orang-orang ini membujuk Hisyam untuk pulang saja, sebab Hisyam sebenarnya adalah pewaris kepala suku, yang seharusnya segera dilantik selepas Kematian ayahnya. Namun Hisyam bergeming. Lirih ia berucap, “Waladi aham min an atawalla ra’isan lakum…” (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: