Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Antara Cinta dan Nyali

Oleh:Fahima Indrawati

Mencintai adalah sebuah keputusan besar. Begitu kita memutuskan untuk mencintai seseorang atau sebuah cita-cita, maka segera kita akan menumpahkan perhatian dan fikiran, waktu dan tenaga kepada obyek yang dicinta. Sekaligus siap menanggung resiko dari sebuah keputusan itu.

Anis Matta

Karena itu mengapa kita dapati, sahabat Nabi SAW begitu amat mencinta sang kekasih nabinya, semata karena cinta misi yang teramat kuat dan keberanian mengambil keputusan mencinta dengan segala resiko. Sebuah keputusan keimanan. Kokoh. Kuat.

Bilal bin Rabbah Ra dengan kalimat “ahad”nya, di tengah terik dan tindihan batu besar lagi menyengat.

Itulah kekokohan cinta.

Khubaib bin Adi Ra dengan salibnya, siap menembus tubuhnya panah-panah durjana. Dengan janji akan dilepas tiang salibnya jika ia bersedia digantikan Muhammad sang kekasihnya. Namun jawaban Khubaib membuat kafir Quraisy murka. Dan ia menemui syahidnya.

‘”Sekali-sekali tidak, Muhammad tertusuk duri saja aku tiada rela, bagaimana mungkin dia kan menggantikanku di sini…”

Kalimat cinta yang mengakar hingga keluar dari sisi ego pribadinya. Telah rela dan selesai urusan pribadi asal yang cinta dalam keselamatannya. Inilah bukti cinta. Meski resiko melayang jiwa tak dipungkirinya. Cinta misi langit. Ia abadi hingga ruhnya disambut bidadari surgawi.

Itulah kekuatan cinta. Antara misi dan emosi berkelindan dalam satu nafas keimanan sejati. Meski bertaruh nyali.

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: