Perjalanan No Hotel & No Resto, bukan sekedar untuk menekan biaya, tapi juga membuat kami lebih dekat dengan banyak dan rupa orang yang kami temui.
Di satu pantai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat kami berehat. Mengencangkan punggung, sekalian bersih-bersih diri dan shalat.
Baca Juga : Menendang Sesajen Bukan Dakwah!
Satu pantai yang bagus dan cukup bersih, terdapat pondok-pondok untuk berteduh dan juga fasilitas toilet dan kamar mandi yang cukup nyaman.
Yang menarik, pantai ini adalah milik pribadi warga setempat. Bukan pantai yang dikelola Pemerintah ataupun satu perusahaan tertentu.
Kak Ningsih nama pemilik pantai tersebut. Saya berbincang santai dengan Kak Ningsih tentang banyak hal. Mulai budaya Minang hingga politik di Sumatera Barat.
Termasuk juga, kenapa banyak orang Minang justru namanya seperti orang Jawa?
Ningsih, Sri, Prayitno dan lain-lain, adalah nama yang banyak dipakai orang Minang. Padahal nama-nama tersebut adalah nama yang identik dengan Jawa.
Apakah itu sebagai petunjuk bahwa Indonesia sudah demikian lebur, sehingga nama pun tidak lagi menjadi identifikasi suatu etnik tertentu?
Ataukah asa persoalan lain, sehingga ramai orang Minang memakai nama Jawa? Sila simak di video ini, yaa…
2 thoughts on “Kenapa Orang Minang Memberi Nama Jawa Untuk Anaknya?”