Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Taliban Menang, Islamophobia Waspada!

taliban menang, islamphobia waspada by orangramai

Kemenangan Taliban atas penguasaan Amerika di Afghanistan telah memantik berbagai perdebatan. Antara yang pro dan kontra saling adu alasan atas dukungan ataupun penolakan.

Saya menyokong Taliban. Demikian juga sebagian (besar) kawan-kawan saya. Sebab Taliban merebut kedaulatan negaranya sendiri dari pendudukan asing.

Terlepas siapa itu Taliban. Terlepas cara yang dipakai Taliban untuk kembali berkuasa sebagaimana sebelum Afghanistan dikuasai Amerika melalui Pemerintahan bonekanya.

Terlepas juga dengan cara apa Taliban nanti akan menjalankan pemerintahannya, itu adalah sepenuhnya hak mereka.

Kita tak boleh merecoki sistem pemerintahan negara lain. Mau pake demokrasi, hukum Islam ataupun monarki, itu urusan mereka.

Bahwa kita punya sikap dan kecenderungan terhadap masing-masing sistem di atas, itu tidak masalah. Tapi kita tidak boleh mendiktekan sikap kita kepada negara lain.

Apapun itu, suka tidak suka, Taliban saat ini adalah pemenang di Afghanistan. Mereka telah berhasil mengakhiri pendudukan Amerika, beserta segenap penyokongnya.

Walau di antara penyokong Amerika di Indonesia, seperti Islah Bahrawi tetap tidak mau mengakui kemenangan Taliban. Karena menurutnya, Taliban menang tidak berdasarkan kontestasi, tapi perang.

Lah, konteks Afghanistan itu memang perang. Perang mengusir pendudukan (penjajahan) Amerika dari negara tersebut.

Sama halnya dengan peperangan di Palestina, itu bukan kontestasi antara sesama warga Palestina untuk menjadi pemimpin. Tapi itu adalah perang bersenjata untuk mengusir Israel dari negara tersebut.

Menyikapi orang-orang Islam Phobia ini memang menggelikan. Ketika satu negara berhasil direbut oleh warganya dari penguasaan asing, mereka justru menyalahkan aksi tersebut. Karena dianggap bukan kontestasi, tidak demokratis.

Tapi giliran satu pemerintah yang berhasil memenangkan kontestasi dengan cara demokratis –Mursi di Mesir– tapi dikudeta oleh militer atas bantuan asing, mereka diam!

Saat kita peduli terhadap kekejaman yang dialami warga Palestina, karena penjajahan Israel, mereka bilang: Tidak usah ngurusi urusan negara lain!

Giliran Taliban menang perang atas Amerika di Afghanistan, eh mereka ribut, mengurusi Afghanistan yang sebenarnya sama sekali bukan urusannya.

Maka, sebenarnya mereka ini bukan anti Taliban dan lain sebagainya. Tapi mereka sejatinya anti Islam.

Islam yang mereka anti, adalah Islam Politik. Islam yang mengintegrasikan antara kehidupan agama dan kehidupan berbangsa.

Islam yang mereka tidak suka, adalah Islam yang menyatukan antara ritual keagamaan dan aturan bernegara.

Islam yang mereka alergi, adalah Islam yang memadukan antara orientasi kehidupan akhirat dan penguasaan ekonomi yang memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat.

Adapun Islam yang sekedar beribadah (mahdhah), sembari tunduk terhadap aturan yang mereka buat, akan dibiarkan dan dipelihara. Bukan hanya itu, bahkan Islam semacam ini akan diperalat untuk ikut memerangi Islam Politik.

Jadi sesungguhnya bukan demokrasi yang mereka perjuangkan. Tapi upaya merobohkan aturan-aturan Islam, itulah yang terus mereka lakukan! (Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: