Orang Ramai

Berita Cinta & Cerita

Mari!

Selalu saja begini, setiap kali Ramadhan mau pergi, kita semua bersedih. Padahal dua puluh lebih hari berlalu begitu saja.

Bagaimana puasa kita, qiyam, tilawah, sedekah dan kebajikan lainnya. Adakah pada malam dan hari-hari terdahulu kita serius melakukannya.

Ataukah kita enjoy saja, karena beralasan ujung Ramadhan masih jauh. Padahal kita juga sadar, bahwa waktu begitu cepat berlari.

Waktu tak pernah mau menunggu. Waktu tak pernah mau kompromi dengan penundaan dan kemalasan.

Pun, Ramadhan tak hirau orang-orang seperti kita, yang sebelum Ramadhan datang berucap rindu. Ramadhan sudah datang, eh ternyata kita bersantai. Giliran bulan ini mau pergi, kita mengaku sedih.

Tapi, tak apalah. Rasa sedih kita melepas Ramadhan, adalah bukti bahwa kita masih menyimpan cinta. Sebak kita di malam-malam terakhir ini adalah luahan rasa bersalah. Semoga benar-benar menjadi penebus lalai.

Baca Juga : Menggapai Kebaikan Seribu Bulan 

Ini adalah malam 27, ada kemungkinan ini adalah malam Qadar. Malam ini hanya satu saja sepanjang bulan mulia ini.

Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Sungguh tak terhingga pelipat-gandaan pahala di malam ini. Malam yang tiada duanya sejak bumi diciptakan hingga kiamat kelak menjelang.

Hanya orang celaka saja, yang sanggup menyia-nyiakan malam ini. Berbondong malaikat hilir mudik, dengan segenap tingkah ketaatannya kepada Allah.

Malam pada gelapnya penuh dengan cahaya. Mungkin tengah mendung, atau bahkan di sebagian daerah sedang diguyur hujan. Tapi sungguh kemilau cahaya pada malam Qadar ini tak akan terhijab dari mata batin orang-orang yang beriman.

Maka, mari tegakkan segenap otot. Khusyukkan rasa pada kehadiran Allah sepanjang malam ini. Hadirkan hati. Jangan biarkan ia mengembara, selain pada harapan kemaafan, keridha-an keberkahan Allah saja.

Hadirkan surga dengan segenap nikmat. Bayangkan neraka dengan segenap dera dan lara. Anggaplah ini Ramadhan terakhir. Kita dekap malam ini dan tiga malam yang tersisa.

Percayalah bahwa Allah tak mengabaikan segenap amal ibadah kita.

Mari!

(Abrar Rifai)

Pin It on Pinterest

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
%d bloggers like this: